Kasus Pencurian Data Nasabah Bank Mandiri Kepahiang Diselidiki Polisi

Kasus Pencurian Data Nasabah Bank Mandiri Kepahiang Diselidiki Polisi

Kasus Pencurian Data Nasabah Bank Mandiri Kepahiang Diselidiki Polisi--Jimmy Mayhendra

 

Manager Bank Mandiri KCP Kepahiang, Dony Kurniawan, menuturkan bahwa sejauh ini sudah ada 5 kasus pencurian data diri yang terjadi di Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu yang tercatat sebagai nasabah Bank Mandiri KCP Kepahiang.

BACA JUGA:Jangan Lupa Dicatat, Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2024 Provinsi Bengkulu

Tidak diketahui secara pasti apa tujuannya, namun yang jelas Doni mengingatkan agar masyarakat khusunya di seluruh wilayah Kabupaten Kepahiang, untuk lebih berhati-hati menjaga data diri dengan tidak memberikan dan menyebarkan data-data pribadi kepada orang lain atau media sosial.

 

"Sejauh ini kita sudah menerima beberapa laporan dari korban pencurian identitas, korban tertinggi berasal dari Kecamatan Bermani Ilir. Untuk itu, saya himbau masyarakat harus lebih hati-hati lagi menjaga data milik pribadi seperti KTP dan KK," sampai Doni.

BACA JUGA:Termasuk Wisata Danau Suro, Segini PAD Parkir yang Didapat Pemkab Kepahiang

Meurutnya berbagai aksi kejahatan dapat dilakukan oleh oknum-oknum tersebut dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi.

 

Salah satu kejahatan yang dilakukan menggunakan data pribadi milik orang lain, adalah pembuatan rekening Bank dengan mencantumkan, nama, alamat dan NIK sesuai KTP untuk dijadikan rekening penipuan. 

BACA JUGA:INGAT! Hindari Jasa Calo Saat Pemutihan Pajak Kendaraan 2024 Provinsi Bengkulu

Dalam kasus yang terjadi kali ini, Doni mengaku tidak begitu paham dengan modus yang dilakukan oleh para pelaku. Menurutnya dari laporan para korban, masing-masing mengaku bahwa dirinya merasa tidak pernah membuat rekening tersebut. 

 

"Kami tidak mengerti modus apa yang pelaku ini gunakan, dengan mencatut nama orang lain dalam pembuatan rekening nasabah. Namun kami terus berupaya untuk mencegah kejadian ini terjadi lagi dengan terus mensosialisasikan dan mengingatkan masyarakat," demikian Doni.

Sumber: