Gara-Gara Babi, Pemburu Nyaris Tewas Dengan Sebilah Parang!

Gara-Gara Babi, Pemburu Nyaris Tewas Dengan Sebilah Parang!

Kanit Pidum, Ipda. Fredo Ramous, S.Sos saat menjelaskan kasus dugaan pengancaman gara-gara babi yang nyaris membuat nyawa pemburu melayang--Radarkepahiang.id

Gara-Gara Babi, Pemburu Nyaris Tewas Dengan Sebilah Parang!

RK ONLINE - Meskipun tidak ditahan, AN warga Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tetap berurusan dengan pihak kepolisian jajaran Polres Kepahiang, Polda Bengkulu.

Tidak hanya dimintai keterangan, AN juga dikabarkan sempat diamankan ke Polres Kepahiang untuk kepentingan pemeriksaan.

BACA JUGA:Libatkan PNS, Begini Kata Sekda Kepahiang Terkait Kasus OTT ASN Kepahiang!

Seperti informasi yang diperoleh Radarkepahiang.id, warga Kabawetan ini terpaksa berurusan dengan hukum lantaran sudah melakukan pengancaman terhadap seorang pemburu babi menggunakan sebilah parang.

 

Kapolres Kepahiang, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.SI melalui Kasat Reskrim Iptu. Doni Juniansyah, SM didampingi Kanit Pidum, Ipda. Fredo Ramos, S.Sos menerangkan, AN sebelumnya diamankan terlebih dahulu untuk dimintai keterangannya. Sebab berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi, didapati keterangan yang berbeda-beda.

BACA JUGA:Dilengkapi Gimbal Kamera dan Snapdragon 8, Begini Tampilan dan Spesifikasi Smartphone Terbaru Asus

"Pelaku belum kita tahan, namun sudah dimintai keterangannya. Dari keterangan beberapa saksi, semuannya berbeda-beda. Ada yang mengatakan diancam dengan parang ada juga yang mengatakan tidak," terang Kanit Pidum.

 

Dijelaskan Fredo kalau perselisihan yang nyaris berujung pembacokan ini, terjadi karena seekor babi. Korban yang saat itu baru saja mendapatkan babi hasil buruannya, tiba-tiba ditemui oleh terduga pelaku. 

BACA JUGA:Merokok Saat Mengemudi Ternyata Bisa Dipenjara, Simak Ini Penjelasanya!

Saat itu pertemuan korban dengan pelaku ini, diawali dengan niatnya untuk mebeli babi hasil buruan korban. Namun korban yang saat itu menolak untuk menjualnya kepada pelaku, membuat pelaku naik pitam hingga akhirnya terjadilah cek cok yang berujung pengancaman menggunakan parang. Korban yang merasa nyawanya terancam karena nyaris direnggut menggunakan parang, memutuskan untuk melayangkan laporan.

 

Sumber: