Dimakamkan di Mekkah, Ini Diagnosa Dokter Terhadap Jemaah Haji Kepahiang yang Meninggal Dunia
Dimakamkan di Mekkah, Ini Diagnosa Dokter Terhadap Jemaah Haji Kepahiang yang Meninggal Dunia--DOK/RK
Radarkepahiang.id - Almaharhum Aidi Madri Umar (65) warga Kelurahan Padang Lekat yang merupakan jemaah haji asal Kabupaten Kepahiang sudah dimakamkan di Pemakaman Sharae Kota Mekkah, sebelumnya ia dishalatkan di Masjidil Haram. Alm Aidi Madri meninggal dunia pada Minggu 18 Mei 2025 sekitar pukul 04.45 WAS di Klinik Al-Hassan Kota Suci Mekkah.
Sementara itu, Penanggungjawab Program Kesehatan Haji Provinsi Bengkulu dari Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) 3 Padang, dr. Abdul Wasik, Sp OT, Sub.Sp OTB (K), menginformasikan saat masuk Asrama Haji pada 5 Mei 2025 sebelum berangkat ke tanah suci beberapa waktu lalu, Almarhum Aidi Madri dalam keadaan sehat dengan diagnosis di Siskohatkes join panin dan membawa obat piroxicam 1 x 1.
BACA JUGA:FLS2N Dikbud Kepahiang Dibuka Langsung Bupati Kepahiang Zurdi Nata.
BACA JUGA:Bupati Kepahiang Targetkan LPJU Tengah Kota Menyala Tahun Ini
"Selama penerbangan menuju Madinah dari Bandara Internasional Minangkabau, kondisi almarhum sebelumnya relatif aman dan stabil, bahkan selama 10 hari di Madinah, kondisinya stabil, " sampai dr. Abdul Wasik.
Namun, sejak 16 Mei 2025 ketika rombongan jemaah haji bertolak ke Mekkah untuk menunaikan ibadah umroh wajib, almarhum Aidi pingsan akibat kelelahan. Saat itu, langsung mendapatkan penanganan medis dari TKHK, kemudian kembali stabil selama dalam perjalanan menuju ke Kota Suci Mekkah, istirahat lalu dilanjutan umrah berupa thawaf dan sai di Masjidil Haram.
BACA JUGA:Ingin Mendapatkan Saldo DANA , Download 3 Aplikasi Ini!
BACA JUGA:Bunga Bangkai Raksasa Siap Mekar Sempurna di Kepahiang
"Minggu 18 Mei 2025 sekitar pukul 03.20 almarhum datang ke Klinik Satelite dengan keluhan sesak nafas dan nyeri dada. Kemudian TKHK PDG 003 melakukan pemeriksaan serta penilaian tanda vital, ditemukan hasil tekanan darah 120/70 mmhg, nadi 88x/menut, suhu 36.7°C dan saturasi oksigen dalam batas normal namun pernafasan meningkat 28x/menit," jelas dr. Abdul Wasik
Sebut Abdul Wasik, berdasarkan diagnosa yang tertulis di COD (Certificate Of Death / Sertifikasi Kematian) adalah Acute Myocard Infark Due to Atherosklerosis (kondisi henti jantung dikarenakan penyumbatan pembuluh darah koroner penyempitan pembuluh darah jantung).
BACA JUGA:Rawan Pencurian Kopi Merah, Bupati Kepahiang Instruksikan Pemdes Lakukan Pencegahan
Sumber:

