Apa Benar Kondisi Otak dan Stres Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental, Ini Faktanya!

Apa Benar Kondisi Otak dan Stres Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental, Ini Faktanya!

Apa Benar Kondisi Otak dan Stres Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental, Ini Faktanya!/--www.istockphoto.com

Apa Benar Kondisi Otak dan Stres Berpengaruh Terhadap Kesehatan Mental, Ini Faktanya!

RK ONLINE - Stres, yang sering kali dianggap sebagai bagian biasa dari kehidupan sehari-hari, ternyata memiliki dampak yang jauh lebih besar pada kesehatan otak kita dari yang kita duga. 

 

Menurut penelitian terbaru dari National Library of Medicine, stres adalah kombinasi respons fisiologis, neuroendokrin, perilaku, dan emosional terhadap rangsangan baru atau yang mengancam. Namun, stres yang kuat dan berkepanjangan dapat mengakibatkan kerusakan psikologis dan bahkan penyakit pada otak kita.

BACA JUGA:Penyakit Asam Lambung Bisa Disembuhkan dengan Modifikasi Gaya Hidup dan Pola Makan yang Tepat

Dampak Stres pada Otak

Meningkatkan Risiko Penyakit Mental: Stres kronis telah terbukti menjadi faktor utama dalam timbulnya banyak kondisi kejiwaan, seperti depresi, gangguan bipolar, dan PTSD. 

 

Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada otak, yang mungkin menjelaskan mengapa orang yang mengalami stres kronis lebih rentan terhadap gangguan suasana hati dan kecemasan.

BACA JUGA:Cara Menghindari Gejala Asam Lambung Naik, Berikut Pantangan Makanan dan Pola Makan yang Perlu Diperhatikan

Perubahan Struktur Otak: Stres kronis dapat menyebabkan perubahan pada struktur dan fungsi otak. Bagian penting dari otak, seperti materi abu-abu yang bertanggung jawab atas pemikiran tingkat tinggi, dapat mengalami penyusutan. Selain itu, stres dapat mempengaruhi produksi mielin yang mengelilingi akson di otak, menyebabkan perubahan jangka panjang pada struktur otak.

 

Merusak Sel Otak: Stres dapat merusak neuron di otak, terutama yang baru terbentuk. Kortisol, hormon stres yang dikeluarkan tubuh, dapat meningkatkan produksi glutamat yang berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel-sel otak.

BACA JUGA:Tetap Sehat dan Sukses Turunkan Berat Badan, Ini 7 Tips Mengatasi Lapar saat Diet!

Sumber: