Diterjang Banjir Hingga Putus, Perbaikan Jembatan Sempiang Sidodadi Hanya Berbekal Material Seadanya

 

Bukan karena anker, tetapi material jembatan saat itu sudah banyak yang rusak. Oleh sebab itu, awal November 2020 warga RT 13 Kelurahan Pasar Ujung dan warga Dusun IV Desa Weskust bersama-sama memperbaiki jembatan kayu dan bambu secara swadaya.

BACA JUGA:Turun ke Lokasi, Begini Tanggapan PLN Kepahiang Soal Kabel Listrik Putus di Keban Agung!

"Jembatan itu sejatinya sudah beberapa tahun, sudah rapuh dan sudah banyak pengendara yang tersangkut dan juga jatuh karena kayu-kayu di jembatan sudah rusak," kata Kadus Dusun IV Desa Weskust, Deni Haryanto.

 

Jauh sebelum itu menurutnya, tahun 2017 lalu Dinas PUPR Provinsi Bengkulu sebenarnya sudah pernah datang mengambil foto untuk dokumentasi jembatan. Namun hingga sekarang, belum ada perbaikan sebagai tindak lanjutnya.

 

"Tahun 2017 lalu Dinas PUPR Provinsi Bengkulu ke sini, ambil foto dokumentasi tapi belum ada tindak lanjutnya setelah itu," lirihnya.

BACA JUGA:Awas Bahaya! Ada Kabel Listrik Sepanjang 150 Meter Putus di Keban Agung

Sementara itu Lurah Pasar Ujung yang saat itu masih dijabat oleh Redo Tantawi, S.Pd.I. M.Pd mengaku berharap, nantinya setelah masyarakat bersama-sama gotong royong membangun jembatan ini, pemerintah bisa menindaklanjutinya dengan membangun jembatan permanen.

 

"Benar, dulu pernah dari pemerintah provinsi ke sini. Saya berharap setelah  masyarakat gotong royong, pemerintah bisa membangunnya permanen. Supaya jembatan Sempiang Sidodadi - Weskust ini tidak memakan korban lagi," sampainya. 

 

Redo mengapresiasi kerja sama masyarakat Kelurahan Pasar Ujung dan Desa Weskust. Karena selain gotong royong, masyarakat juga mencari dana pembangunan jembatan secara swadaya. 

BACA JUGA:Daihatsu Terios Jadi Sahabat Setia Para Petualang, Simak Spesifikasi Lengkapnya!

Sumber: