Diterjang Banjir Hingga Putus, Perbaikan Jembatan Sempiang Sidodadi Hanya Berbekal Material Seadanya

Diterjang Banjir Hingga Putus, Perbaikan Jembatan Sempiang Sidodadi Hanya Berbekal Material Seadanya

Diterjang Banjir Hingga Putus, Perbaikan Jembatan Sempiang Sidodadi Hanya Berbekal Material Seadanya--Jimmy Mayhendra

Diterjang Banjir Hingga Putus, Perbaikan Jembatan Sempiang Sidodadi Hanya Berbekal Material Seadanya

RK ONLINE - Jembatan Sempiang Sidodadi Kelurahan Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu lagi-lagi putus. Dihantam banjir yang dipicu hujan lebat beberapa hari yang lalu, jembatan Sungai Sempiang ini kembali ambruk dan putus. 

 

Jembatan yang menjadi penghubung antara Kelurahan Pasar Ujung dengan Desa Weskust tersebut, putus setelah diterjang hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:Nekat Ngutil di Apotek Carni Sehat, 2 Wanita Asal Lubuklinggau Diamankan Elang Juvi Bersama Seorang Pria

Lurah Pasar Ujung, Jahidin menuturkan bahwa saat ini sejumlah masyarakat Kelurahan Pasar Ujung bersama dengan masyarakat Desa Weskust, dibantu dengan pemerintah desa dan kecamatan telah melakukan perbaikan. Tanpa membebani pemerintah daerah, perbaikan jembatan Sempiang ini dilakukan hanya dengan peralatan dan material seadanya.

 

"Jebol lagi (putus), saat ini masyarakat dibantu dengan pemerintah kelurahan dan desa telah melakukan gotong royong perbaikan menggunakan bambu," ujar Lurah.

 

Lebih lanjut dikatakan bahwa jembatan tersebut merupakan akses penting untuk masyarakat setempat. Biasanya digunakan untuk melakukan aktivitas antar Kelurahan Pasar Ujung - Desa Weskust. Karena jembatan tersebut putus, beberapa hari belakangan ini warga terpaksa menempuh jalur lain yang lebih jauh. 

BACA JUGA:Menggemparkan, Ternyata Begini Kronologi Pembunuhan Anak di Boltim

"Namun kemarin kita sudah bergotong royong untuk melakukan perbaikan, mudah-mudahan dapat dimanfaatkan dengan baik agar dapat melancarkan aktivitas masyarakat seperti biasanya," lanjutnya.

 

Sementara itu untuk diketahui bahwa jembatan ini beberapa tahun yang lalu pernah dibangun kembali. Jembatan dari kayu dan bambu sebagai akses alternatif yang menghubungkan Kelurahan Pasar Ujung - Desa Weskust itu juga diakui kerap makan korban. 

Sumber: