Asal Usul Desa Malana Hingga Menjadi Desa yang Memproduksi Ganja Terbesar di Dunia

Asal Usul Desa Malana Hingga Menjadi Desa yang Memproduksi Ganja Terbesar di Dunia

Asal Usul Desa Malana Hingga Menjadi Desa yang Memproduksi Ganja Terbesar di Dunia/---facebook

Asal Usul Desa Malana Hingga Menjadi Desa yang Memproduksi Ganja Terbesar di Dunia

RK ONLINE - Jika Pegunungan Himalaya adalah cermin keindahan alam, Malana adalah titik misterius yang belum banyak terjamah. Terletak di wilayah Himachal Pradesh, India utara, desa ini adalah tempat kehidupan yang terlindung dari dunia luar..

 

Perjalanan menuju Malana tidaklah mudah. Diperlukan trekking selama 4 jam dari Lembah Parvati, melalui jalur yang berat dengan kabut tebal, tanjakan, turunan terjal, dan tebing curam. Desa ini berada di atas pegunungan Himalaya, dihuni oleh sekitar 1.000 penduduk yang hidup dalam isolasi dan mempertahankan kehidupan mereka yang tak terganggu maupun mengganggu.

BACA JUGA:Produksi Ganja di Desa Malana Berikut Sejarah, Peran Masyarakat dan Tantangannya

Menurut legenda, Desa Malana terhubung dengan pasukan Iskandar Agung yang membangun tempat perlindungan di sana pada 326 Sebelum Masehi. Artefak-artefak dari masa itu, termasuk sebilah pedang yang ditemukan di kuil, menjadi jejak masa lalu yang menyertai desa ini.

 

Desa ini juga memiliki bahasa sendiri, bahasa Kanashi, dianggap sakral dan tidak diajarkan kepada orang asing. Anju Saxena, seorang profesor linguistik dari Uppsala University, Swedia, menyebut bahasa ini sebagai fenomena yang unik dan terancam punah.

 

Selain misteri sejarah dan bahasanya, Desa Malana memiliki sistem demokrasi yang unik, mirip dengan sistem demokrasi Yunani Kuno. Namun, keputusan tertinggi tetap di tangan pemuka agama setempat.

BACA JUGA:Mengenal Desa Malana, Surganya Ganja yang Berlokasi di Lereng Himalaya

Mehk Chakraborty, seorang penulis dari BBC Travel, berbagi pengalaman uniknya saat mengunjungi Malana. Ia merasakan ketegangan dalam interaksi dengan penduduk lokal yang sangat tertutup.

 

Penduduk Malana tidak mengizinkan pengunjung bermalam di desa. Kunjungan hanya diizinkan pada siang hari, dan orang asing, bahkan orang India, sangat dibatasi dan dilarang untuk menikah dengan penduduk lokal.

Sumber: