Apa Penyebab Konflik Israel dan Palestina, Bemarkah Perang Agama?

Apa Penyebab Konflik Israel dan Palestina, Bemarkah Perang Agama?

Apa Penyebab Konflik Israel dan Palestina, Bemarkah Perang Agama?/---uinsgd.ac.id

Apa Penyebab Konflik Israel dan Palestina, Bemarkah Perang Agama?

RK ONLINE - Konflik antara Israel dan Palestina yang terus berlanjut belum menunjukkan tanda-tanda mereda. kabar terbaru, di mana Israel melakukan penyerangan balasan kepada Hamas, semakin memperparah keadaan.

 

Banyak yang berpendapat bahwa konflik ini dipicu oleh faktor agama, terutama seiring identitas agama Yahudi sebagai Israel dan agama Islam sebagai Palestina. Namun, apakah benar konflik ini bisa disebut sebagai perang agama?

BACA JUGA:Duka Palestina Sampai ke Bumei Sehasen, Kemenag Kepahiang Ajak Seluruh Lapisan Masyarakat Gelar Doa Bersama!

Salah satu faktor agama yang menjadi pemicu konflik adalah status dan kedudukan situs-situs suci di Yerusalem, yang dianggap sakral oleh Yahudi, Kristen, dan Islam. Persaingan dan klaim eksklusif atas situs-situs ini sering menjadi sumber ketegangan.

 

Namun, Wilson Center menyatakan bahwa konflik ini pada dasarnya adalah sengketa atas tanah dan kedaulatan. Meskipun agama sering menjadi simbol bagi sengketa tersebut, tidak tepat untuk menyebutnya sebagai perang agama.

 

Faktor-faktor seperti narasi apokaliptik dan eskatologis dari kedua agama juga memengaruhi konflik ini, namun konflik tersebut pada dasarnya adalah sengketa atas tanah dan kedaulatan.

BACA JUGA:Dukung Palestina, MUI Kepahiang Boikot Produk Israel Sesuai Fatwa MUI Pusat

Dalam konflik ini, agama dapat menjadi sumber identitas dan legitimasi, tetapi tidak semua pihak di Israel adalah Yahudi, dan tidak semua di Palestina adalah Muslim. Ada keragaman di dalam masing-masing pihak, termasuk orang Kristen, Druze, Bahai, dan aliran pandangan yang berbeda di antara orang-orang Yahudi dan Muslim.

 

Diperjelas bahwa konflik ini tidak dapat digeneralisasi berdasarkan agama mereka. Konflik ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non-agama seperti politik, ekonomi, sosial, dan militer.

Sumber: