Part III Diambang Kematian: Menolak Anak Jadi Tumbal, Sang Ibu Tawarkan Diri Sebagai Penggantinya

Part III Diambang Kematian: Menolak Anak Jadi Tumbal, Sang Ibu Tawarkan Diri Sebagai Penggantinya

Part III Diambang Kematian: Menolak Anak Jadi Tumbal, Sang Ibu Tawarkan Diri Sebagai Penggantinya--DOK/Net

Part III Diambang Kematian: Menolak Anak Jadi Tumbal, Sang Ibu Tawarkan Diri Sebagai Penggantinya

RK ONLINE - Hari demi hari berlalu, perekonomian keluarga ini pun kemudian meningkat secara drastis. Sama seperti biasanya, setiap malam selasa kliwon kedua Pasutri ini langsung melakukan ritual dengan membawa 2 ekor kepala kambing untuk dipersembahkan kepada iblis yang membuat mereka jadi kaya raya.

 

Namun apa yang diminta oleh iblis kali ini sangat membuat keduanya terkejut sekaligus takut, sebab iblis tersebut meminta tumbal salah satu dari kedua anak mereka.

 

Sang ibu yang saat itu mendengar permintaan dari iblis, kemudian menolak permintaan tersebut dan langsung menawarkan dirinya untuk menjadi tumbal. 

 

"Biarkan anak-anak saya hidup, saya saja yang menggantikannya," ujar ibu Nadia.

BACA JUGA:Part II: Alur Cerita Diambang Kematian, Pengakuan Mengejutkan Sang Ayah yang Terpaksa Melakukan Pesugihan

Penawaran ini kemudian disetujui oleh iblis dan akhirnya sang ibu terpaksa harus menyerahkan nyawanya sebagai tumbal. Sang ayah yang saat itu tidak bisa berbuat banyak, hanya bisa pasrah dan berupaya menjelaskan sedetil mungkin syarat dan aturan main dalam pesugihan ini kepada kedua orang anaknya, dengan harapan agar tidak ada lagi anggota keluarga yang menjadi korban.

 

Mendengar cerita dari ayahnya tersebut, kedua bersaudara ini kemudian mencoba berdamai dengan keadaan dan memahami situasi. Meski berat, namun keduanya pun akhirnya sepakat untuk menutup rapat-rapat aib keluarga ini dari publik dan berusaha untuk menjalani hari seperti biasanya. 

 

Hari demi hari dilewati sebagaimana mestinya, tidak ada lagi kejanggalan yang terjadi di keluarga ini. Bahkan kini, usaha ayah Nadia semakin besar dan menjadi salah satu yang terbesar di kota pada saat itu. Tidak ada yang tidak mengenal ayah Nadia, nama nya sebagai salah seorang pengusaha tersohor pun mulai merambah ke berbagai seluk beluk kota.

Sumber: