Arisan Bodong, 2 Wanita Cantik Asal Kepahiang Dipanggil Polisi, Fredo: Mangkir!

Arisan Bodong, 2 Wanita Cantik Asal Kepahiang Dipanggil Polisi, Fredo: Mangkir!

Salah satu dari 2 wanita cantik asal Kepahiang yang dilaporkan sebagai terduga pelaku arisan bodong--Istimewah

"Dia bilang bahwa saya ini tidak tahu diri padahal dulu waktu saya sakit, FR inilah yang merawat saya. Saya tekankan bahwa cerita ini tidak benar, dia ini seakan-akan merusak nama baik saya untuk memperbaiki citra, itulah yang membuat saya geram," lanjutnya.

 

Sebelumnya diberitakan bahwa tindak pidana kejahatan berkedok arisan bodong kembali makan korban di Kabupaten Kepahiang. Kali ini 2 wanita cantik asal Kepahiang, ME dan FR dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana penggelapan berkedok arisan bodong.

 

Memakan korban hingga puluhan orang, arisan bodong yang diduga dilakukan oleh 2 wanita cantik asal Kepahiang ini sudah menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

BACA JUGA:Festival Tabot Segera Dimulai, Berikut Sederet Ritual Wajib Yang Selalu Hadir Dalam Perayaan Tabot Bengkulu!

Kanit Pidum, Ipda. Fredo Ramous, S.Sos membenarkan informasi ini. Dia mengatakan jika kasus dugaan arisan bodong dengan total kerugian sekitar 300 jutaan ini sudah dilaporkan korban dan diterima Unit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang.

 

"Laporannya sudah masuk dan kami terima. Saat ini laporan tersebut sedang kami dalami terlebih dahulu dan akan segera kami tindak lanjuti," terang Fredo.

 

Sementara itu, dengan mencantumkan foto-foto serta sejumlah bukti lainnya, beberapa korban meminta 2 wanita cantik asal Kepahiang ini agar segera memberikan kejelasan terkait uang yang sudah terlanjur mereka setorkan kepada terduga pelaku.

BACA JUGA:124 Pejabat Fungsional Guru Dilantik, Sekda: Tunjangan Naik!

Shelli Claressi, salah satu korban yang dikonfirmasi menjelaskan jika sebenarnya, dia dan FR merupakan teman dekat yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri. Namun hubungan baik ini mulai memburuk, setelah dirinya ikut 'Arisan Get Duet' ditawarkan oleh FR yang ternyata arisan bodong. 

 

Saat itu FR yang bertindak sebagai owner menjanjikan keuntungan setiap kali korban berinvestasi. Sempat lancar pada awal penarikan, namun investasi ini mulai seperti benang kusut saat korban mulai menanamkan uang dengan jumlah yang lebih besar.

Sumber: