Gerhana Matahari Hibrida Terpantau Selama 2 Jam di Kepahiang, Begini Penjelasan BMKG

Gerhana Matahari Hibrida Terpantau Selama 2 Jam di Kepahiang, Begini Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepahiang berhasil mengamati gerhana matahari hibrida dari tanah bumei sehasen--

RK ONLINE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kepahiang berhasil mengamati gerhana matahari hibrida dari tanah bumei sehasen, Kamis 20 April 2023.

 

Berlangsung selama 135 menit atau 2 jam lebih, fenomena langka ini berhasil diamati sejak pukul 09.37 WIB dari halaman kantor BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang.

BACA JUGA:CATAT Ini Prediksi Waktu Fenomena Alam Gerhana Matahari Total Kamis 20 April 2023!

 

Kepala BMKG Kepahiang, Anton Sugiarto, S.Kom melalui Pengamat Meteorologi dan Geofisika, Milzam Wafiazizi, S.Tr menuturkan bahwa gerhana matahari hibrida ini adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total. Untuk di Kabupaten Kepahiang, pihaknya telah mulai memasang alat pemantau sejak pukul 08.45 WIB dan akhirnya berhasil terpantau pada pukul 09.37 WIB.

 

"Iya tadi sudah kita amati, gerhana ini berlangsung sekitar 2 jam 15 menit," ujar Milzam.

BACA JUGA:Fenomena Alam Gerhana Matahari Hibrida Menjadi Tanda Pembaiatan Imam Mahdi, Ustaz Zulkifli: Tandanya Lengkap!

 

Lebih lanjut dikatakan bahwa gerhana ini dikatakan relatif langka lantaran baru akan terjadi ketika posisi matahari, bumi dan bulan dalam posisi sejajar atau berada pada satu garis yang sama. Akibatnya hanya sedikit saja piringan bumi yang terlihat sehingga fenomena ini disebut sebagai gerhana matahari hibrida.

 

"Gerhana ini cukup langka, sebab terjadi terakhir kali pada abad lalu. Untuk yang fenomena pada abad saat ini, terjadi 2 kali yang mana diperkirakan terjadi kembali pada tahun 2049," demikian Milzam.

Sumber: