Disway banner

Butuh Dukungan Pemkab Kepahiang, Dikbud Usul Anggaran Pembangunan Museum

Butuh Dukungan Pemkab Kepahiang, Dikbud Usul Anggaran Pembangunan Museum

Butuh Dukungan Pemkab Kepahiang, Dikbud Usul Anggaran Pembangunan Museum--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Guna menindaklanjuti visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kepahiang terkait pelestarian budaya, sejarah dan nilai-nilai khusus, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan anggaran pembangunan museum. Lewat mitra kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Komisi I DPRD Kepahiang, disampaikan Kepala Dinas Dikbud Dr. Nining Fawely Pasju, S.Pt MM pihaknya membutuhkan dukungan semua pihak terkait realisasi pembangunan museum.

BACA JUGA:Polemik Chromebook, Pengadaan di Kepahiang Masih Tetap Berjalan

BACA JUGA:Pelajar Kepahiang Diduga Hanyut di Aliran Sungai Musi

Manfaatnya, kata Nining, selain tujuan utama untuk pelestarian nilai-nilai sejarah, nantinya museum menjadi sumber edukasi dan kebanggaan bagi masyarakat, serta menarik wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Penyalahgunaan Bantuan, NIK Terdeteksi Main Judol Dicoret dari Penerima Bansos!

BACA JUGA:Termasuk Santunan Kematian, Ribuan Tenaga Honorer Dijamin BPJS Ketenagakerjaan

"Pembangunan museum ini tengah kita usulkan pada Pemkab, juga meminta dukungan dari DPRD Kepahiang," sampai Nining.

BACA JUGA:Perbandingan Gaji PPPK Penuh Waktu dan Paruh Waktu, Ini Penjelasan Pemkab Kepahiang!

BACA JUGA:Cairkan Saldo DANA Rp417.000 Dengan 5 Aplikasi Penghasil Uang Terbaru 2025

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Nugroho menambahkan, usulan pembangunan museum ini menjadi upaya bagi Dinas Dikbud dalam mengumpulan benda bersejarah di Kabupaten Kepahiang. Ia mengatakan, syarat mendirikannya museum, setidaknya daerah memiliki 100 koleksi bendara sejarah, pada kesempatan itu pihaknya juga meminta partisipasi masyarakat dalam menyumbangkan benda bersejarah.

 

"Saat ini kita tengah memperjuangkan penetapan Aksara Ulu sebagai aksara asli Kabupaten Kepahiang berdasarkan hasil kajian akademisi. Ini penting untuk memperkuat identitas budaya," kata Nugroho.

Sumber: