Nadia dan ayahnya pun memasuki ruangan masing-masing, Nadia yang sudah membulatkan tekat untuk menghabiskan waktu dengan menyenangkan, berusaha sekuat mungkin untuk hidup normal. Meskipun suara aneh serta sosok makhluk halus itu masih saja menghantuinya setiap saat.
Keesokan harinya, Nadia pun menghubungi salah seorang teman dan meminta untuk bertemu. Teman lama yang sudah merindukan Nadia ini pun seketika menyetujui hal tersebut, hingga akhirnya keduanya pun membuat janji.
Setelah bertemu, banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh teman Nadia ini. Salah satunya adalah tentang Nadia yang sudah lama tidak ada kabar. Mendengar pertanyaan tersebut, Nadia hanya mengatakan bahwa dirinya sedang ikut ayahnya untuk mengelilingi kota untuk urusan pekerjaan ayahnya.
BACA JUGA:Part IV Diambang Kematian: Kakak Nadia Ditemukan Meninggal Dunia Dengan Kondisi Memprihatinkan
Obrolan kedua sahabat karib ini pun berlangsung lama dan tidak terasa waktu sudah menjelang sore. Sebelum berpamitan, Nadia menyempatkan diri untuk menitipkan Diary kepada temannya tersebut.
"Tapi jangan dibuka sekarang, kamu boleh membacanya saat kamu sudah pulang ke rumah," kata Nadia.
Sahabatnya pun menyetujui hal tersebut hingga akhirnya keduanya pun pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, teman Nadia ini pun kemudian mulai membaca diary tersebut halaman demi halaman.
Singkat cerita, diary ini mengisahkan tentang kisah hidup Nadia selama ini. Tidak ditemukan hal aneh pada lembar pertama, semua tulisan ini menggambarkan kisah hidup Nadia yang dipenuhi kebahagiaan dan dikelilingi oleh keluarga serta teman masa kecil yang menyenangkan.
BACA JUGA:Part III Diambang Kematian: Menolak Anak Jadi Tumbal, Sang Ibu Tawarkan Diri Sebagai Penggantinya
Namun sejak di halaman berikutnya, kata-kata menakutkan mulai terbaca. Mulai banyak tulisan tentang pesugihan dan makhluk halus di setiap lembaran diary tersebut.