Cerita Horor: Suara Kuntilanak Menyeret Rambut Menyerupai Orang Menyapu Malam Hari

Jumat 29-09-2023,17:13 WIB
Reporter : Andi Jamhari
Editor : Hendika

RK ONLINE - Pernahkah kalian mendengar suara orang menyapu malam hari?. Sebagian orang akan berpikir suara seperti itu biasa saja dan sebagian lagi, bertanya-tanya siapa sih yang menyapu pada malam hari. 

Namun berbeda dengan kejadian yang aku alami, cerita horor ini aku alami semasa kuliah dulu. Menurutku ini cerita horor, tergolong cerita misteri soalnya berhubungan dengan Kuntilanak.

Namaku anita, aku seorang mahasiswi semester tiga di sebuah universitas ternama yang berada di Bandung. Aku berasal dari daerah Jawa Timur. Karena kuliah ke luar provinsi, aku terpaksa harus tinggal di kos-kosan. Kosan ku berada jauh dari jalan raya, tepatnya di dalam gang buntu. Gang ini juga buntuk karena ditutupi oleh bangunan kosan yang aku tempati.

 

Kosan dengan tiga pintu dan posisi kosan ku ini, berada di bagian paling kanan. Dengan halaman lebar seukuran setengah lapangan futsal. Halaman kosan ini juga memiliki tali jemuran tepat di pinggiran halaman yang menggantung terikat dari pohon Sawo tua ke tiang pancang kayu yang sengaja ditanam. Di sekitarnya juga terlihat sebuah lampu LED putih kecil yang dipasang menggunakan bambu sebagai tiang penyangga untuk penerangan halaman.

 

Namun yang menarik di sini, sapu lidi yang berada di sudut halaman depan kosan ku. Sapu lidi ini jenis sapu lidi yang menggunakan gagang dari kayu, terlihat mencolok karena sapu lidi tersebut tetap terlihat kuning cerah. Meskipun sudah sebulan aku tinggal di kosan ini, sapu lidi itu tidak juga kusam bahkan tampak tidak ada perubahan. Ya sapu lidi tersebut milik ibu kos ku.

 

Ibu pemilik kosan ku bernama Marni, rumah ibu Marni tidak jauh dari kosan ku dan hanya dipisahkan oleh halaman yang setengah ukuran lapangan futsal tadi, ya kurang lebih sekitar 12 meteran jaraknya.

 

Setiap pagi sesudah subuh aku selalu melihat ibu Marni menyapu halaman karena daun pohon sawo depan kosan ku pasti ada yang gugur, atau bahkan ada sampah yang ku lihat dari jendela kosan ku seperti bungkus plastik merah dan putih yang entah datang dri mana.

 

Sebulan aku tinggal tidak ada kejanggalan hingga pada suatu hari, ibu Marni dikabarkan sakit pinggang. Sakit ibu Marni ini pula yang menjadi alasan, kenapa sapu lidi ini memiliki gagang karena dirinya yang tidak tahan membungkuk terlalu lama. Suatu pagi, saat subuh dia menggedor pintu kosan ku.

 

"Nak, nak Anita, sudah bangun belum nak," panggil ibu Marni sambil mengetok pintu kosan yang ku tempati.

Kategori :