Disway banner

Alami Robek Ginjal, Pelajar Korban Penikaman Dirujuk ke Bengkulu!

Alami Robek Ginjal, Pelajar Korban Penikaman Dirujuk ke Bengkulu!

Alami Robek Ginjal, Pelajar Korban Penikaman Dirujuk ke Bengkulu!--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kepahiang sudah merujuk R (17) pelajar korban penikaman ke RS Kota Bengkulu. Direktur RSUD Kepahiang dr. Febi Nursanda Jum'at 7 November 2025 menerangkan, korban penikaman diduga sesama pelajar tersebut mengalami luka serius.

BACA JUGA:Hasil Rakor Sekda se-Indonesia, Kementerian Beri Lampu Hijau Daerah Bisa Usulkan Anggaran ke Pusat

BACA JUGA:Minim Anggaran, Pemkab Kepahiang Pastikan Revitalisasi Taman dan Terminal Tetap Prioritas

Yakni luka tikaman dibagian punggung yang mengenai bagian ginjal korban, dengan demikian untuk dapat dilakukan penanganan serius di rumah sakit yang memiliki dokter bedah dan fasilitas yang memadai.

 

"Korban ini mengalami luka robek mengenai bagian ginjal, dirujuk karena harus dibedah yang lebih khusus lagi. Sudah dirujuk ke RS Gading Medika, Kota Bengkulu," kata Febi.

BACA JUGA:Klaim Saldo DANA Rp135.000, Cukup Lewat Satu Aplikasi Penghasil Uang Terbaru!

BACA JUGA:Tindaklanjut Laporan Pencemaran Nama Baik, Polisi Libatkan Ahli IT dan Bahasa!

Diketahui, berdasarkan penanganan medis RSUD Kepahiang terhadap korban penikaman Selasa 4 November 2025 lalu, R (17) pelajar SMA Muhammadiyah Kabupaten Kepahiang mengalami belasan luka di bagian belakang tubuhnya. Dimana terdapat luka serius yang menyebabkan pendaharan aktif, setelah dilakukan rotgen oleh tim medis, luka serius terdapat pada bagian luka robek yang mengenai bagian ginjal.

BACA JUGA:Tindaklanjut Laporan Pencemaran Nama Baik, Polisi Libatkan Ahli IT dan Bahasa!

BACA JUGA:Kemenag Kepahiang Kirim Peserta PAI Fair 2025, Wadah Minat Bakat Berprestasi!

Dirujuk ke rumah sakit yang fasilitasnya lebih lengkap, lanjut Febi, agar pasien mendapatkan perawatan intensif dan menyelamatkan nyawanya, terutama jika luka yang dialami parah atau dalam kondisi kritis.

 

"Untuk menghentikan pendarahan dan diperlukan penanganan khusus, sehingga pasien ini perlu dirujuk," ujar Febi.

Sumber: