Pemkab Rejang Lebong Lestarikan Budaya Melalui Kegiatan 'Gerebek Suro'

Pemkab Rejang Lebong Lestarikan Budaya Melalui Kegiatan 'Gerebek Suro'

Pemkab Rejang Lebong Lestarikan Budaya Melalui Kegiatan 'Gerebek Suro'--Jimmy Mayhendra

Radarkepahiang.id - Bertempat di lapangan Sabirejo, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, sebanyak 26 regu kuda kepang menyemarakkan kegiatan "Grebek Suro".

Sebagai acara adat yang sakral, Grebek Suro menjadi salah satu agenda rutin Pemkab Rejang Lebong yang dilaksanakan setiap bulan Muharram atau Suro.

Kegiatan sakral ini, dibuka langsung oleh Bupati Rejang Lebong Drs. H. Syamsul Effendi, MM selaku kepala daerah.


Pemkab Rejang Lebong Lestarikan Budaya Melalui Kegiatan 'Gerebek Suro'--Jimmy Mayhendra

Prosesi Grebek Suro ini sendiri diawali dengan pembacaan doa lengkap dengan sajian di depan gundukan hasil bumi. Serta  diwarnai dengan pembakaran dupa kemenyan yang dipimpin sesepuh desa, Mbah Kakung.

BACA JUGA:Kondisi Sekolah Memprihatinkan, DPRD Kepahiang DesaK Dikbud Kepahiang Turun ke Lapangan

BACA JUGA:Proyeksi Defisit Anggaran Rp 21 Miliar Diatasi Pemkab Kepahiang, Iuran BPJS Kesehatan PBI Masih Terhutang

"Ini kwgiatan yang diselenggarakan oleh Paguyupan Kesenian Kuda Kepang (PKKK) Rejang Lebong dan setiap tahun, menjadi agenda rutin tahunan kita. Grebek Suro ini juga merupakan wujud syukur kita atas nikmat yang diberikan Tuhan yang Maha Esa dan juga, sebagai bentuk partisipasi kita dalam menyambut dan memeriahkan Tahun Baru Hijriyah pada Bulan Muharam," ujar Bupati Syamsul.

Kegiatan Grebek Suro ini dihadiri oleh ribuan masyarakat yang sebagian besar juga mencintai seni daerah kuda kepang.

Orang nomor 1 di Rejang Lebong ini berharap, kedepannya kegiatan Grebek Suro tetap dilestarikan dan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Rejang Lebong. Seperti melimpahkan hasil pertanian dengan harga jual yang tinggi.

BACA JUGA:Sebagian Penempatan di IKN, KemenPANRB Buka 40.000 Kuota CPNS dan PPPK Tahun 2024

BACA JUGA:Polisi Ungkap Penyebab Rumah Warga Nanti Agung yang Nyaris Ludes Terbakar

"Selain itu, Grebek Suro ini juga dapat menjadi wadah evaluasi, instrospeksi dan atraksi kesenian etnik Jawa berupa kesenian kuda kepang. Diharapkan tontonan ini bisa menjadi tuntunan. Karena kesenian ini sudah menjadi bagian dari budaya Rejang Lebong. Serta Rejang Lebong menjadi rumah  budaya seluruh etnik," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PKKK Rejang Lebong yang sekaligus juga merangkap sebagai Anggota DPRD Rejang Lebong, Hidayatullah menambahkan bahwa, Grebek Suro ini dimeriahkan oleh 26 refu kuda kepang dan 1 regu Reog Singo Mudo Ngumboro dari Lubuklinggau.

BACA JUGA:Terkait Pengangkatan Tenaga Honorer Satpol PP Jadi PPPK, Ini Kata Bupati Kepahiang!

BACA JUGA:Sempat Operasi, Kades Suka Merindu Berakhir Tutup Usia

"26 regu kuda kepang ini menampilkan 2 jenis tari. Diantaranya 19 regu menampilan Tari Begon dan 7 regu menampilkan Tari Senterewe. Ditambah penampilan Rampak Celeng dan Rampak Barong. Atraksi ini dilaksanakan hingga sore hari. Sebagai penutup akan dilaksanakan mabuk bareng atau mabar seluruh anggota regu kuda kepang," pungkasnya Hidayattullah.

Pada penghujung agenda, para sesepuh dan para penari Begon dan Senterewe dari 26 regu kuda kepang itu melakukan kirap gunungan dengan mengelilingi lapangan. Usai 3 kali berkeliling, gunungan hasil bumi ini langsung dibagikan kepada masyarakat dengan cara rebutan.

Sumber: