Diduga Ditimbun, Masyarakat Menjerit Gas Elpiji Subsidi Semakin Sulit!

Diduga Ditimbun, Masyarakat Menjerit Gas Elpiji Subsidi Semakin Sulit!

Karena diduga ditimbun oknum pemilik pangkalan, masyarakat Kepahiang menjerit karena Gas Melon semakin sulit/Foto: Masyarakat menyerbu pangkalan gas (bukan oknum) saat pendistribusian--Istimewah

"Padahal saya melihat langsung bahwa agen gas baru saja menurunkan tabung. Saya dan beberapa orang warga datang ke pangkalan ini untuk membeli tabung gas tapi sudah langsung dikatakan habis. Padahal agennya masih ada di sana," sesalnya.

 

Bukan hanya itu saja, sumber Radarkepahiang.id juga mengatakan jika pihak pangkalan sama sekali tidak mampu mengayomi pembeli. Sehingga gara-gara gas elpiji ini, keduanya sempat nyaris bentrok karena harus pulang dengan tangan kosong dan diselimuti kekecewaan.

 

"Bukannya dapat tabung gas, dia (penjual) malah marah-marah bahkan kami hampir berkelahi. Padahal saya sudah bawa KTP dan KK, namun hasilnya nihil," lirihnya.

 

Untuk diketahui kalau kelangkaan gas Elpiji ini terjadi secara tiba-tiba sekitar 1 minggu belakangan ini. Padahal informasi dihimpun, pihak agen masih rutin menyuplai tabung Gas Melon ke pangkalan seperti biasanya. Namun kenyataannya, gas Elpiji subsidi tiba-tiba saja menjadi kebutuhan yang langka.

BACA JUGA:Disebut Aliran Putih, Pesugihan Kandang Bubrah Bisa Mendadak Kaya Tanpa Harus Menyediakan Tumbal!

Bukan hanya mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk memasak di rumah, sejumlah pedagang juga mengaku kesulitan hingga membuat perekonomian menjadi semakin sulit. 

Seperti pedagang gorengan yang yang beberapa diantaranya memilih untuk tutup sementara waktu karena kesulitan mendapatkan tabung gas Elpiji.

 

"Kalaupun ada, harganya mahal. Jangankan untuk berjualan, masak untuk kebutuan di rumah saja kami tidak bisa. Jika dipaksakan untuk berjualan, kami rugi karena harganya terlalu mahal," demikian pedagang.

Sumber: