Waspada DBD Masih Mengintai
DOK/RK/Net : Ilustrasi DBD--
RK ONLINE - Di Kabupaten Kepahiang, tersebar di 8 kecamatan terdata terjadi 101 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2022 hingga pekan ke empat November. Lantaran tahun ini masih menyisakan 1 bulan lebih ke depan, diyakini kasus DBD masih berpotensi bertambah.
Terlebih faktor cuaca masih tidak menentu, yang sekarang ini terkadang turun hujan dan terkadang panas, mempengaruhi perkembangan Aedes Aegypti (Nyamuk penyebar DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Wisnu Irawan, S.Kep, MM Kamis (24/11) menyampaikan, perkembangan kasus DBD pada dasarnya tidak bisa ditebak. Namun salah satu faktor mempengaruhi kasus tersebut khususnya di Kabupaten Kepahiang adalah cuaca, yang terkadang hujan dan terkadang panas.
"Kalau cuaca sedang tidak menentu seperti saat ini, dalam artian sehari panas, sehari hujan. Bahkan dalam sehari, pagi panas, siang hujan, sore panas lagi. Ini bisa mempengaruhi perkembangbiakan Aedes Aegypti, yang artinya kasus DBD juga berpotensi bertambah," kata Wisnu.
BACA JUGA:Awas Kasus DBD Naik Terus
Sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian dalam rangka penyebaran DBD, menurut Wisnu, pihaknya telah menginstruksikan kepada setiap Puskesmas melakukan Fogging, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) hingga sejumlah langkah lainnya.
"Puskesmas sudah melakukan pengendalian serta pencegahan. Puskesmas melakukan fogging jika dalam suatu wilayah sudah ada yang terjangkit DBD. Selanjutnya Puskesmas pun diarahkan mengajak masyarakat melakukan PSN dengan cara bergotong royong di sekitaran pemukiman, sehingga bersih dan tidak ada lagi sarang nyamuk," papar Wisnu.
Sumber: