Totalnya Sudah 47 Kasus DBD, Dinkes Kepahiang Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Potensi Lonjakan Kasus!

Totalnya Sudah 47 Kasus DBD, Dinkes Kepahiang Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Potensi Lonjakan Kasus!

Dinkes Kepahiang sebut ada potensi ledakan atau lonjakan kasus DBD di Kabupaten Kepahiang/Foto: Wisnu Irawan--Radarkepahiang.id

Totalnya Sudah 47 Kasus DBD, Dinkes Kepahiang Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Potensi Lonjakan Kasus!

RK ONLINE - Hingga pertengahan September 2023, Dinkes Kepahiang mencatat jika saat ini sudah ada 47 kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang terjadi di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Meskipun angka ini masih terbilang lebih sedikit dibandingkan jumlah kasus tahun sebelumnya, Dinkes Kepahiang memprediksi bakal ada potensi lonjakan kasus DBD di Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Pendaftaran Formasi CPNS BIN 2023 Dibuka Untuk Lulusan SMA, Berikut Daftar Gajinya!

Dinkes Kepahiang menilai kalau 47 kasus yang ditemukan tahun 2023 ini, jauh lebih sedikit ketimbang jumlah kasus serupa tahun 2022 lalu yang totalnya mencapai 107 kasus. Namun dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, Pemkab Kepahiang melalui instansi ini memprediksi jika kasus DBD tahun 2023 ini berpotensi meningkat pesat dan masyarakat diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan.

 

Kadis Kesehatan Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si melalui Kabid P2P, Wisnu Irawan, S.Kep, MM mengatakan kalau prediksi ini bukan tanpa dasar. Sebab saat ini cuaca di Kabupaten Kepahiang yang tidak menentu, sangat berpotensi memicu percepatan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menjadi penyebab lonjakan kasus DBD di Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Syarat Minimal IPK Peserta Pendaftaran CPNS dan PPPK Kemenkumham dan Kejaksaan

"Kadang 4 hari panas, lalu 1 hari hujan. Cuaca seperti inilah yang disenangi oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus sebagai nyamuk pembawa virus DBD. Jadi bukan tidak mungkin, tahun ini di Kabupaten Kepahiang akan ada lonjakan bahkan ledakan jumlah kasus DBD," ujar Wisnu.

 

Lebih lanjut dikatakannya bahwa penanganan atau deteksi dini terhadap virus DBD, memang perlu dilakukan sesegera mungkin agar lonjakan kasus yang diprediksi tersebut tidak benar-benar terjadi. Sehingga Dinkes Kepahiang mengimbau seluruh masyarakat agar melakukan langkah 3 M. Yakni membersihkan lingkungan, menguras dan menutup bak mandi serta mengubur sampah wadah yang dapat menampung air. 

BACA JUGA:Pendaftaran Formasi CPNS BIN 2023 Dibuka Untuk Lulusan SMA, Berikut Daftar Gajinya!

"Lakukan juga pengaturan cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti nyamu di ventilasi rumah, menabur bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur dan menanam tumbuhan pengusir nyamuk," tambahnya.

 

Disinggung terkait langkah Fogging, Wisnu mengatakan bahwa ini merupakan pilihan terakhir yang dilakukan. Sebab menurut Wisnu, Fogging bukanlah upaya yang efektif untuk menghentikan nyamuk pembawa vrus DBD berhenti berkembang biak.

Sumber: