Pemkab Tawarkan Pengelolaan Kolam Air Deras pada Swasta

Pemkab Tawarkan Pengelolaan Kolam Air Deras pada Swasta

DOK/RK : Bupati Rejang Lebong Drs. Syamsul Effendi, MM--

RK ONLINE - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menawarkan untuk pengelolaan kolam air deras di Desa Belumai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding, kepada pihak swasta, setelah lima tahun lebih terbengkalai. Bupati Rejang Lebong Drs Syamsul Effendi yang didampinggi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong,  Zulkarnain  menyampaikan hal ini, kemarin (28/9). 

Dikatakan Bupati  keberadaan kolam air deras yang memiliki luas lebih dari 5.000 meter persegi dengan jumlah kolam sebanyak 42 unit itu jika difungsikan dengan baik akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi daerah.

"Rencananya kita  akan menyerahkan pengelolaan kolam air deras tersebut ke pihak ketiga sehingga nanti bisa difungsikan kembali dan bisa mendapatkan PAD,'' ujar Bupati. 

Dikatakan Bupati,  kondisi kolam air deras yang sudah lama terbengkalai ini sudah banyak mengalami kerusakan sedangkan untuk memperbaikinya terkendala dengan anggaran. Apalagi untuk perbaikan bisa  memakan biaya yang besar, maka agar pengelolaan air deras ini dapatt berfungsi lagi akan diserahkan dengan pihak ketiga yang mampu untuk mengelolanya.

"Untuk anggaran yang kita miliki saat ini sangat terbatas untuk memperbaiki kolam air deras itu sehingga kami berpikir untuk diserahkan kepada pihak ketiga saja," ujar Zulkarnain menambahkan.

 

BACA JUGA:Bupati Serahkan Bantuan Bibit Jagung dan Pupuk Cair

 

Zulkarnain juga mengatakan mekanisme penyerahan pengelolaannya kepada pihak swasta akan disesuaikan dengan kesepakatan bersama pihak ketiga seperti dalam beberapa tahun mereka dibebaskan membayar PAD atau ada mekanisme lain yang penting kolamnya bisa berfungsi kembali. Bagi yang berminat mengelola kolam air deras Belumai I dipersilakan datang ke dinas pertanian dan perikanan untuk berkonsultasi.

"Harapan kami dengan difungsikannya kolam air deras ini nanti bisa memenuhi kebutuhan ikan air tawar yang selama ini sebagian besar masih didatangkan dari luar  seperti dari Bengkulu Utara maupun Musi Rawas," akhir Zulkarnain.

Sumber: