Peresmian Tol Belum Jelas

Peresmian Tol Belum Jelas

DOK/RK : Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah--

RK ONLINE - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA belum bisa memastikan kapan peresmian jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau sesi 1 ruas Kota Bengkulu-Taba Pananjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) akan dilaksanakan. Pasalnya, peresmian yang sebelumnya diagendakan pada Juli 2022 ini, belum mendapatkan kejelasan dari pemerintah pusat terkait jadwal Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan ruas tol sepanjang 17,6 kilometer tersebut. 

"Waktu pertama bertemu  Presiden Maret lalu dijadwalkan Juli tapi belum bisa dilakukan. Mensesneg menjadwalkan awal Agustus,  namun sepertinya tidak juga bisa dilakukan mengingat jadwal presiden yang sangat padat sekali," ungkap Rohidin. 

Dengan rampungnya sesi pertama, dirinya menegaskan jika Pemprov Bengkulu akan segera mengoperasikan jalan tol tersebut. "Prinsipnya akan dioperasikan setelah diresmikan. Dan mudah-mudahan sesegera mungkin di resmikan karena dari pihak HK sendiri sudah siap," lanjutnya.

Ia menyebut jika sesi I dapat diresmikan dan beroperasi akan mempermudah pembangunan pada tahap berikutnya. Apalagi untuk pembangunan tahap dua penetapan sudah masuk RKP tahun 2023 dan pembahasan anggaran dalam RABPN  sudah ditetapkan. 

"Beberapa waktu lalu saat Menteri Luhut datang juga telah memastikan kelanjutan tol. Pak Luhut menelpon langsung Menteri PUPR dan disetujui. Pembangunan tol Bengkulu sendiri bersifat penugasan, bukan tentang layak dan tidak layaknya karena memang tidak layak lantaran jumlah pengguna masih sedikit. Namun pembangunan ditujukan untuk membuka keterisolasian wilayah," tambah Rohidin.

Lebih lanjut, pembangunan tol Bengkulu dilakukan karena memiliki beberapa aspek pertimbangan diantaranya aspek keamanaan, dimana dapat menjadi jalan alternatif selain jalan yang selama ini banyak menelan korban jiwa. 

"Kita ketahui kejadian kecelakaan melalui jalur gunung sangat tinggi, sehingga dengan adanya tol ini akan sangat membantu mencegah jatuhnya banyak korban. Juga akan memperpendek akses dan akan berdampak pada rendahnya biaya tranportasi," kata Rohidin. 

Dengan penilaian beberpa aspek tersebut, pembangunan tol tidak melihat keuntungan dan pembiayaan pembangunan tidak menggunakan dana dari BUMN atau swasta melainkan dari APBN. Adapun pada pembangunan tahap 2 diangagarkan sebesar Rp 18,7 triliun untuk 23 kilometer. 

"Untuk tahap 1 sepanjang 17,6 km sebesar Rp 5,8 triliun dengan tahap kedua total keseluruhan Rp 34 triliun," tukas Rohidin. (gju)

Sumber: