Cepat Ditangani
DOK/RK : CEK : Petugas kesehatan hewan mengecek kesehatan hewan ternak. --
RK ONLINE - Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang meminta agar masyarakat khususnya peternak tidak perlu panik di tengah ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi, kerbau, kambing dan domba. Pasalnya PMK ini bisa sembuh setelah diisolasi selama 14 hari sejak pertama kali terdeteksi.
Apabila ada sapi yang terdeteksi PMK, tindakannya harus dipisah dari hewan yang lain. Kemudian mengintensifkan pemberian vitamin dan antiobiotik agar tidak terjadi penurunan nafsu makan.
Kadis Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP menjelaskan, penyakit mulut dan kuku pada sapi tidak mengancam kematian jika cepat ditangani sejak pertama kali mengetahui ciri-ciri yang mengarah pada PMK.
"Peternak tidak perlu panik, kalau ada gejala serupa segera isolasi dari hewan ternak lain, kemudian intens pemberian vitamin dan antiobiotik, serta menjaga kebersihan kandang. Jika cepat ditangani PMK pada sapi ini tidak akan berujung pada kematian," jelas Hernawan.
Dilanjutkan Hernawan, PMK pada hewan ternak akan berbahaya bagi populasi sapi dan hewan berkaki empat lainnya apabila tidak segera dilakukan penanganan yakni berakibat pada kematian. Sebab gejala PMK dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan pada hewan ternak, inilah yang mengancam populasi sapi dan kambing karena kematian.
"Jika sapi atau kambing menunjukkan gejala-gejala mirip PMK, segera laporkan dan karantina. Kita akan berikan penanganan, kemudian mengirim sampel untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku. Diimbau agar peternak memperhatikan kebersihan kandang dan makanan yang terjaga," papar Hernawan.
Saat ini, kata Hernawan, masih terdapat 22 ekor sapi yang masih dalam tahap pemantauan dan penanganan karena terinfeksi PMK. (rfm)
Sumber: