Program Pelatihan Wirausaha, Target Pemkab Kepahiang Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem
Program Pelatihan Wirausaha, Target Pemkab Kepahiang Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem--Reka Fitriani
Radarkepahiang.id - Pemerintah Kabupaten Kepahiang menargetkan akan melaksanakan program keterampilan wirausaha dalam rangka menekan angka kemiskinan. Menurut Wakil Bupati Kepahiang Ir. Abdul Hafizh, M.Si menekankan bahwa upaya pengentasan tidak lagi cukup hanya dengan bantuan sosial, tapi harus menyentuh akar persoalan yaitu pendidikan, lapangan kerja, dan penguatan sektor pertanian.
Ini disampaikan wakil bupati saat memimpin rapat optimaliasi pengentasan kemiskinan pada Kamis 2 Oktober 2025.
"Sebab, kalau fokus hanya pada bantuan, masyarakat bertahannya hanya sesaat. Dengan demikian, yang dibutuhkan adalah strategi jangka panjang," kata Wabup Hafizh.
BACA JUGA:Bukan Pejabat 'Impor', Pemkab Kepahiang Pilih Maksimalkan Potensi ASN Lokal
BACA JUGA:Harga Kopi di Kepahiang Belum Stabil
Oleh karena itu, Pemerintah mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengikuti program keterampilan teknis dan kewirausahaan. Mulai dari pelatihan IT0, pertanian modern, hingga kerajinan lokal. Harapannya, mereka bisa lebih kompetitif di pasar kerja dan berdaya secara ekonomi.
Tak bisa dipungkiri, mayoritas penduduk kabupaten Kepahiang menggantungkan hidup dari pertanian dan perkebunan kopi. Karena itu, strategi pengentasan juga diarahkan ke sektor ini. Pemerintah menyiapkan langkah konkret yaitu optimalisasi lahan, peningkatan irigasi, hingga pelatihan pertanian modern.
BACA JUGA:Gampang dan Anti Gagal, Ini Cara Tukar Koin Agar Dapat Saldo DANA Gratis Rp266.000
BACA JUGA:Berikut Ini Sederet Keuntungan Tenaga Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu, Salah Satunya Tunjangan!
“Kita akan dorong petani tidak hanya menjual bahan mentah, namun juga kita akan menyiapkan hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai dari hasil pertanian dan perkebunan itu sendiri,” tambah Wabup.
Selain itu, petani akan didorong membentuk kelembagaan atau koperasi agar lebih kuat dalam mengakses pasar, pembiayaan, dan teknologi. Bahkan, program asuransi pertanian mulai dilirik agar petani miskin terlindungi dari risiko gagal panen.
BACA JUGA:Lebih Parah dari Efisiensi, Tahun 2026 Dana Pusat Untuk Kepahiang Diprediksi Bakal Anjlok Parah
Sumber:


