DPRD Kepahiang

Manfaat Keberadaan PMI Kabupaten Kepahiang Ramai Diperbincangkan di Medsos

Manfaat Keberadaan PMI Kabupaten Kepahiang Ramai Diperbincangkan di Medsos

Manfaat Keberadaan PMI Kabupaten Kepahiang Ramai Diperbincangkan di Medsos--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Keberadaan Palang Merah Indonesia (PMI) dikritik oleh masyarakat, tak lain adalah orangtua penyandang thalasemia. Bukan tak mungkin, mengingat penyandang thalasemia yang merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan secara genetik ini membutuhkan donor darah setiap per 2 minggu hingga 1 bulan sekali.

Persoalan tersebut diungkapkan salah satu akun Facebook Indra Martono  yang mengomentari postingan PMI Kabupaten Kepahiang beberapa waktu lalu. Komentar salah satu warganet tersebut ialah 'Saya pribadu sudah lebih8th bolak balik rumah sakit blm pernah yang namanya mendapatkan manfaat dr PMI Kabupaten Kepahiang baik pengurus yang lama maupun yang baru. Malahan pernah nelpon lgsg sekretaris PMI nya yang juga tetangga saya dan jawabannya ya begitulah'.

BACA JUGA:Isu Mutasi Menguat Dipenghujung Masa Jabatan Dayat-Nata, Cek Kebenarannya!

BACA JUGA:Masyarakat dan Industri Otomotif Terdampak Kenaikan Pajak Kendaraan

Tak hanya itu, postingan PMI Kabupaten Kepahiang yang mengajak masyarakat tergabung dalam database pendonor itu juga dikomentari beberapa orangtua penyandang thalasemia lainnya. Yakni, Indra Martono 'Tapi Sayang, kami para ortu penyandang thalasemia tidak pernah merasakan keberadaan PMI Kabupaten Kepahiang'.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PMI Kepahiang H. Darmawansyah, MT melalui Sekretaris PMI Syaiful, SE Senin 30 Desember 2024 menjelaskan jika keberadaan PMI untuk berperan aktif menggandeng penyandang thalasemia memang belum sepenuhnya maksimal.

BACA JUGA:Ini Sederet Dampak PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Tahun 2025

BACA JUGA:Ini Pesan Kapolres Kepahiang Jelang Tahun Baru 2025

Terlebih, jika setiap membutuhkan pendonor penyandang thalasemia tidak berkoordinasi langsung pada PMI Kabupaten Kepahiang.

"Pada prinsipnya PMI Kepahiang memastikan stok kantong darah, maupun pendonor bagi siapa pun yang membutuhkan donor darah ada dan kita upayakan, jika pun keberadaan PMI dinilai tidak ada manfaatnya, itu karena penyandang thalasemia yang tidak mau berkoordinasi ke PMI," ujar Syaiful.

BACA JUGA:Musim Durian Tiba, Lagi-Lagi Trotoar Jalan Jadi Incaran Pedagang

BACA JUGA:6 Tapal Batas Desa di Kepahiang Masih Sengketa!

Untuk stok darah, dikatakan Syaiful memang tidak tersedia pada PMI Kepahiang, karena terbatasnya sarana dan prasarana penyimpanan darah, hanya saja PMI Kepahiang sudah memiliki database pendonor yang kapan pun dibutuhkan siap mendonorkan darah.

BACA JUGA:SPHP Jadi Solusi Harga Beras Lokal yang Tinggi di Kepahiang

"Namun, jika yang dimaksud adalah bantuan sosial untuk penyandang thalasemia pada PMI, memang secara teknis anggarannya tidak ada di PMI. PMI Kepahiang siap mencarikan pendonor untuk pasien thalasemia, PMI sudah ada database pendonor," jelas Syaiful.

Sumber: