Disuplay 5 Ribu Tabung Per Hari, Gas Elpiji 3 Kg di Kepahiang Bisa Mendadak Langka Saat Bulan Puasa

Disuplay 5 Ribu Tabung Per Hari, Gas Elpiji 3 Kg di Kepahiang Bisa Mendadak Langka Saat Bulan Puasa

Disuplay 5 Ribu Tabung Per Hari, Gas Elpiji 3 Kg di Kepahiang Bisa Mendadak Langka Saat Bulan Puasa--Jimmy Mayhendra

Bahkan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM atau Disperkop UKM Kepahiang mengklaim dan berani menjamin kalau 

selama ini, jumlah sebaran Gas Elpiji 3 Kg atau Gas Melon di Kabupaten Kepahiang masih tetap normal seperti biasanya dan tidak mengalami pengurangan.

Saat itu Jan Dalos mengatakan jika suplay Gas Elpiji yang diberikan oleh pihak Pertamina melalui para agen, selalu disalurkan dengan jumlah yang stabil dan sama sekali tidak mengalami pengurangan.

"Kami pastikan kalau jumlah suplay Gas Elpiji 3 Kg atau Gas Melon ini stabil, sama seperti biasanya dan tidak berkurang sedikitpun," ujar Jan Dalos.

BACA JUGA:Buntut Kasus ODGJ, Dinsos Kepahiang Mendadak Dibanjiri Laporan Tentang Orang Gila

Terkait indikasi penimbunan ini, Jan Dalos menilai kalau tidak menutup kemungkinan, ada oknum tertentu yang melakukan penimbunan Gas Elpiji 3 Kg ini. Hal inilah menurut Jan Dalos yang kemudian berimbas pada masyarakat lain yang tidak kebagian.

"Kalau berkaca dari kejadian sebelumnya, mungkin saja hal ini diakibatkan karena ada yang melakukan penimbunan dengan membeli Gas Elpiji jumlah banyak. Sehingga membuat masyarakat yang lain tidak kebagian," sesalnya.

 

Meskipun begitu, Jan Dalos memastikan kalau saat ini Pemkab Kepahiang dan juga TPID telah melaksanakan rapat pengendalian inflasi yang salah satunya, membahas soal kelangkaan Gas Melon berikut cara mengatasinya.

"Kita akan lakukan pengecekan ulang, apa yang sebenarnya terjadi. Namun untuk sementara waktu, kami pastikan jika pendistribusian dari Pertamina tetap stabil," demikian Jan Dalos.

BACA JUGA:Soal Isu Pemilu Diulang, Cawapres Terpilih: Gimana Kalau Jagoannya Kalah, Minta Diulang Lagi

Kendati demikian, adanya indikasi Gas Elpiji 3 Kg yang diduga ditimbun oleh oknum tertentu ini, membuat masyarakat Kepahiang kian kesulitan untuk mendapatkannya.

Faktanya, peredaran Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Kepahiang yang tidak sedang baik-baik saja ini, sering kali membuat masyarakat menjerit. Mereka yang harusnya mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg dengan harga murah karena subsidi pemerintah ini, malah 

terpaksa merogoh kantong lebih dalam untuk mendapatkan Gas Melon dari tangan oknum pengecer yang biasanya, mencoba mengambil keuntungan lebih dengan menjualnya di atas HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

BACA JUGA:Buntut Kasus ODGJ, Dinsos Kepahiang Mendadak Dibanjiri Laporan Tentang Orang Gila

Sumber: