Mulai Berlaku, Beli Gas Elpiji 3 Kilogram di Bengkulu Sekarang Wajib Membawa KTP

Mulai Berlaku, Beli Gas Elpiji 3 Kilogram di Bengkulu Sekarang Wajib Membawa KTP 

RK ONLINE - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu telah menetapkan kebijakan baru terkait pembelian gas elpiji 3 kilogram di wilayah tersebut, yang akan mulai diberlakukan pada tahun 2024. 

 

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Erika Ariesanti, menjelaskan bahwa mulai tahun 2024, pembelian gas elpiji 3 kilogram harus disertai dengan kartu tanda penduduk (KTP). Hal ini dilakukan untuk memastikan penyaluran gas subsidi di Bengkulu tepat sasaran.

BACA JUGA:Wajib Catat! Begini Tata Cara Pembelian Terbaru Gas LPG 3KG Mulai 1 Januari 2024

Erika menyebutkan bahwa ada empat kategori yang diizinkan untuk membeligas elpiji 3 kilogram subsidi, yakni masyarakat miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos), nelayan, petani, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bagi keempat kelompok ini yang ingin membeli gas subsidi, diharuskan membawa KTP ke pangkalan terdekat untuk didaftarkan sebagai pengguna gas elpiji tiga kilogram.

 

"Dalam hal pangkalan menjual gas subsidi kepada pihak di luar empat kategori yang telah ditetapkan, pangkalan akan dilaporkan dan menerima sanksi dari pihak Pertamina," ungkap Erika.

BACA JUGA:Berhentilah! Masyarakat Golongan Ini Dilarang Menggunakan Gas LPG 3 Kg

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bengkulu mengusulkan penambahan kuota gas elpiji 3 kilogram pada tahun 2024 sebanyak 2.238 metrik ton (MT). Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bengkulu, Gitagama Raniputera, menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan penambahan sebesar 10-20 persen dari kuota pada tahun 2023, yakni sebesar 11.192 MT.

 

Usulan peningkatan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan gas elpiji 3 kilogram bagi masyarakat miskin di Kota Bengkulu pada tahun mendatang. Meski demikian, Gitagama menegaskan bahwa keputusan terkait penambahan tersebut masih dalam tahap penelaahan dan membutuhkan persetujuan dari Pemerintah Pusat serta Pertamina.

BACA JUGA:HET Naik Rp 21 Ribu, Gas LPG 3 Kg Mulai Sulit Dicari

Sumber: