Spesial Hari Ibu, Kisah Film yang Memukau Tentang Kasih Sayang Ibu

Spesial Hari Ibu, Kisah Film yang Memukau Tentang Kasih Sayang Ibu

Spesial Hari Ibu, Kisah Film yang Memukau Tentang Kasih Sayang Ibu/--istimewah

 

- Hafalan Salat Delisa (2011)

Dengan latar belakang bencana tsunami Aceh tahun 2004, film ini menggambarkan perjuangan seorang ibu untuk mendampingi anaknya dalam hafalan salat, Delisa gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. 

 

Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman, Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi, serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah, dan si kembar Aisyah dan Zahra. 

BACA JUGA:Penuh Makna dan Harus, Begini Cara Presiden Jokowi Beri Ucapan Hari Ibu

26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara. 

 

Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa.

 

Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana. Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. 

BACA JUGA:Merayakan Hari Ibu Tahun 2023, Berikut Sederet Hadiah Spesial Untuk Ibu Terkasih

Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan. "Delisa cinta Ummi karena Allah."

 

- Menunggu Bunda (2021)

Sumber: