Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi

Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi

Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi/---radarkepahiang.id

 

"Jangan sering kasih mereka waktu kosong, pastikan anak-anak kita ini di waktu sekolah selalu punya aktivitas. Karena jam kosong inilah yang kerap kali disalahgunakan untuk melakukan kenakalan remaja, salah satunya adalah membolos," jelasnya.

BACA JUGA:Dirujuk ke RS Palembang, Pelajar SMK Kepahiang Terlibat Perkelahian Terancam Buta

Sebelumnya diberitakan bahwa menjelang akhir tahun 2023 ini, FP dan ZA pelajar SMK Kepahiang tampaknya akan menjalani libur semester dari balik jeruji besi Polres Kepahiang, Polda Bengkulu. Kedua pelajar yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ini, harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah diperbutnya terhadap teman satu sekolahnya sendiri.

 

Seperti yang kita ketahui bahwa ZA, terlebih dahulu diamankan Tim Elang Juvi Satreskrim Polres Kepahiang lantaran menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap rekan satu sekolahnya sendiri Prasetyo yang berakhir meninggal dunia. Sementara FP, diamankan beberapa hari berikutnya lantaran berkelahi dengan R yang mengakibatkan R mengalami pendarahan hebat hingga terancam mengalami kebutaan.

 

Kedua pelajar ini bukanlah yang pertama kali harus berurusan dengan hukum. Namun jauh sebelum mereka, sudah ada banyak pelajar yang terpaksa diamankan oleh aparat penegak hukum karena melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.

BACA JUGA:Berkelahi, Pelajar SMK Kepahiang Diamankan Polisi!

Jika seorang pelajar saja bisa dengan tega melakukan aksi kriminal kelas berat seperti ini, lantas apa jadinya masa depan Kabupaten Kepahiang dan kepada siapa harus mempertaruhkan nasib bangsa ini. Aksi tawuran, kekerasan bahkan hingga aksi pembunuhan sekalipun seakan sudah biasa terjadi di Kabupaten Kepahiang.

 

Terkait hal ini Edwar Samsi akhirnya angkat bicara. Menurut Edwar, ini bisa terjadi lantaran banyaknya pelajar yang belum memahami dampak dari setiap perbuatan.

 

Selaku wakil dari masyarakat Kabupaten Kepahiang, dirinya mengimbau agar sekolah memperbanyak pendalaman tentang ilmu agama. Setidaknya dengan menanamkan ilmu agama di dalam jiwa masing-masing pelajar. Karena menurutnya, aksi-aksi serupa bisa diminimalisir bahkan dihentikan dengan pemahaman tentang ilmu agama.

BACA JUGA:Polres Kepahiang Gali Motif Lain Tersangka Pembunuhan Pelajar SMK Kepahiang, Soal Rekonstruksi?

Sumber: