Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi

Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi

Terkait Pelajar Terjerat Hukum, Edwar: Sekolah dan Orang Tua Harus Perbanyak Jalin Komunikasi/---radarkepahiang.id

"Tentu mendengar hal ini membuat kita sangat prihatin, saya terus terang menyayangkan apa yang terjadi dengan pelajar di Kepahiang belakangan ini. Ini PR untuk sekolah-sekolah, perbanyaklah pemahaman tentang ilmu agama kepada siswa, masukkanlah di muatan lokal. Sebab hal-hal seperti ini bisa terjadi karena banyak anak-anak kita ini masih kurang pemahamannya terhadap dampak dari perbuatannya sendiri, katakanlah dampak kenakalan remaja itu," lirih Edwar Samsi.

 

Menurutnya, para pelajar ini seharusnya dipersiapkan sematang mungkin agar nantinya dapat menjadi generasi penerus yang mampu membawa perubahan terhadap daerah ke arah yang semakin baik lagi. 

 

"Intinya jangan biarkan anak-anak kita ini terlalu banyak memiliki waktu yang kosong, pastikan mereka selalu diawasi baik di rumah maupun di lingkungan sekolah. Sehingga aktivitas mereka pun bisa dikontrol dengan baik, lalu tanamkanlah nilai-nilai pancasila di dalam diri mereka, supaya kejadian seperti ini tidak berani mereka lakukan lagi," lanjutnya.

BACA JUGA:Nyawa Pelajar SMK Kepahiang Dihabisi Usai Buka Profil Facebok Ibu Temannya, Simak Pengakuan Lengkap Tersangka!

Sementara itu disisi lainnya, Satpol PP PBK Kabupaten Kepahiang sepanjang tahun 2023 ini telah melaksanakan setidaknya 7 kali operasi atau patroli dalam hal pembinaan terhadap kenakalan remaja. Dalam 7 kali operasi ini, sudah ada puluhan pelajar dan remaja putus sekolah yang berhasil diamankan jajaran KKU dan Perda Satpol PP PBK Kabupaten Kepahiang.

 

Kasatpol PP PBK Kabupaten Kepahiang, Destiana melalui Kabid Perda Satpol PP, A. Solati, S.Ip menuturkan bahwa sedikitnya pihaknya telah mengamankan total 30 remaja yang terdiri dari pelajar dan remaja putus sekolah sepanjang tahun 2023 ini. Dari puluhan pelajar dan remaja putus sekolah ini, mayoritas pelanggaran yang dilakukan yakni membolos atau nongkrong saat jam pelajaran.

 

"Sepanjang tahun 2023 ini kita sudah melakukan 7 kali operasi, sudah ada puluhan pelajar dan remaja putus sekolah yang kami amankan. Kurang lebih jumlahnya 30 orang," ujar Solati, Senin 11 Desember 2023.

 

Lebih lanjut dikatakan bahwa dari puluhan pelajar dan remaja putus sekolah yang diamankan ini, beberapa diantaranya juga ada yang diamankan karena menghisap lem aibon dan juga kumpul kebo. Saat diringkus, beberapa diantaranya bahkan ada yang sempat melarikan diri guna menghindari petugas.

BACA JUGA:Nekat Membegal Pelajar, Pria Asal Sindang Dataran Babak Belur Dihajar Massa di Rejang Lebong

"Ada juga yang kita amankan karena kumpul kebo dan ngelem. Saat kita sambangi, tidak semuanya kooperatif ada juga yang melarikan diri, namun berhasil kita tangkap," singkatnya.

Sumber: