Kekuasaan Sultan Iskandar Muda, Sejarah Kejam Kerajaan Aceh di Puncak Kejayaan Hingga Membunuh Bayi Menangis

Kekuasaan Sultan Iskandar Muda, Sejarah Kejam Kerajaan Aceh di Puncak Kejayaan Hingga Membunuh Bayi Menangis 

RK ONLINE - Sistem pemerintahan yang efektif dan kekuatan dominan Kerajaan Aceh di Sumatera pada masa Sultan Iskandar Muda ternyata tidak lepas dari sifat kejam dan sadisnya yang memprihatinkan. 

 

Fakta ini terkuak melalui pengungkapan Augustin de Beaulieu, seorang pelaut Prancis yang tinggal di Aceh selama masa pemerintahan Iskandar Muda dari 1607 hingga 1636.

BACA JUGA:Sultan Amangkurat 1, Sebanyak 6.000 Ulama Dihabisi Menggunakan Peluru Meriam Kerajaan Mataram

Beaulieu mengungkapkan kisah mengerikan tersebut yang mencuat dalam laporan historia.id pada Senin, 21 Oktober 2019. Tindakan kejam yang masih meninggalkan bekas adalah pemotongan bagian tubuh seperti telinga, bibir, hidung, kaki dan tangan manusia. 

 

Bahkan, beberapa individu menghadapi kematian tragis dengan cara diinjak oleh gajah hingga tewas. Ada pula yang harus menderita dengan dijepit oleh dua batang kayu yang dibelah, ditumbuk kepala dan hukuman lainnya.

 

Dalam beberapa dokumen, terungkap bahwa Sultan Iskandar Muda bahkan pernah melakukan tindakan yang jauh lebih mengerikan dengan membunuh bayi melalui cara yang sadis yaitu menghantamnya ke dinding karena bayi tersebut tak henti menangis.

 

Perilaku bejat ini diketahui menjadi bagian dari upaya Sultan Iskandar Muda untuk menegakkan wibawa dan kekuasaan raja yang sebelumnya sempat terkontrol oleh kaum uleebalang (bangsawan). 

 

Meskipun membawa Aceh pada puncak kejayaannya dan memiliki sistem pemerintahan yang efektif, sisi kelam dalam kepemimpinan Sultan Iskandar Muda menjadi catatan penting dalam sejarah kerajaan yang tak boleh dilupakan.

Sumber: