Terkenal Kejam, Ribuan Tentara Kerajaan Macedonia Tewas dan Alexander Agung yang Kontroversial
sisi gelap dari kerajan macedonia/---intisari.grid.id
Terkenal Kejam, Ribuan Tentara Kerajaan Macedonia Tewas dan Alexander Agung yang Kontroversial
RK ONLINE - Kerajaan Macedonia, yang mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Alexander Agung, dikenal karena kontribusinya terhadap dunia kuno dan penaklukan luas yang membentuk dasar peradaban Barat.
Meskipun kerajaan ini sering diromantiskan dalam sejarah, ada lapisan kelam yang perlu diungkapkan. Di tengah keagungannya, Kerajaan Macedonia juga memiliki sejarah kekejaman yang mencerminkan sisi gelap kekuasaan.
Kerajaan Macedonia, yang terletak di daerah Balkan, menjadi kekaisaran penting pada abad ke-4 SM. Di bawah kepemimpinan Alexander Agung, kerajaan ini memperluas wilayahnya hingga mencapai Asia Tengah dan Timur Tengah, membentuk salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah. Alexander dikenal karena kemampuannya dalam perang dan strategi militer yang brilian.
BACA JUGA:Sejarahnya Mendunia, Kisah Kegelapan di Balik Kekuasaan dan Kekejaman Kerajaan Mongolia
Salah satu aspek yang sering kali tidak disorot dalam kisah Alexander Agung adalah kekejaman dalam perang dan penaklukan. Selama kampanyenya, dia dan pasukannya terlibat dalam pertempuran yang berdarah, mengakibatkan kematian ribuan tentara dan warga sipil. Penaklukan dan penjarahan kota-kota seperti Tyre dan Persepolis menghadirkan tindakan kekejaman yang tidak dapat diabaikan.
Pada beberapa kesempatan, pasukan Alexander terlibat dalam praktik penjarahan dan penghancuran yang merugikan budaya dan harta berharga.
Selama pengepungan Tyre, kota tersebut hancur dan penduduknya dibantai. Penaklukan Persepolis juga diikuti dengan penghancuran dan pencurian harta budaya.
Setelah menghadapi pemberontakan di beberapa wilayah yang telah dia taklukkan, Alexander dikenal melakukan tindakan keras terhadap pemberontak. Dia mengambil tindakan tegas, seperti pembunuhan massal dan penghukuman mati terhadap mereka yang dianggap memberontak.
Sumber: