Sejarahnya Mendunia, Kisah Kegelapan di Balik Kekuasaan dan Kekejaman Kerajaan Mongolia

Sejarahnya Mendunia, Kisah Kegelapan di Balik Kekuasaan dan Kekejaman Kerajaan Mongolia

Kisah sadis dan kekejaman kerajaan mongolia/---id.quora.com

Sejarahnya Mendunia, Kisah Kegelapan di Balik Kekuasaan dan Kekejaman Kerajaan Mongolia

RK ONLINE - Kerajaan Mongolia salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia yang dipimpin oleh para pemimpin ulung dari suku Mongol. 

 

Meskipun dikenal karena keterampilan mereka dalam pertempuran dan penaklukan, kekaisaran ini juga memiliki kisah kelam yang terkait dengan tindakan kekejaman dan penindasan yang telah meninggalkan jejak dalam sejarah.

 

Kerajaan Mongolia mencapai puncak kejayaannya di bawah pimpinan Genghis Khan pada abad ke-13. Genghis Khan dan keturunannya berhasil menaklukkan wilayah yang luas, membentuk kekaisaran terbesar dalam sejarah. Selama penaklukan mereka, mereka membawa ketakutan dan kekejaman ke banyak tempat yang mereka jajah.

BACA JUGA:Lihat Penampakannya, Mata Uang Indonesia Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan dan Menjadi Alat Transaksi

Salah satu ciri khas penaklukan Mongolia adalah pertumpahan darah yang luar biasa. Genghis Khan dan pasukannya tidak ragu-ragu dalam membantai ribuan orang dalam upaya mengendalikan atau menaklukkan suatu wilayah. 

 

Pertumpahan darah dan pemusnahan massal menjadi bagian dari strategi perang mereka, menciptakan efek menakutkan pada musuh-musuh mereka.

 

Kekaisaran Mongolia dikenal dengan taktik perang yang kejam. Di antara kisah-kisah terkejam adalah pengepungan kota Nishapur, di mana ribuan orang dikhianati, diperkosa, dan dibantai. Praktik pembantaian massal juga terlihat dalam penyerangan ke bagian timur Rusia dan Persia.

 

Selama penaklukan mereka, Mongol seringkali melakukan tindakan penghinaan yang merendahkan martabat kemanusiaan. Tindakan ini termasuk penghinaan terhadap agama, budaya, dan praktik-praktik lokal penduduk. Selain itu, praktik perbudakan dan pemaksaan kerja juga sering dilakukan terhadap penduduk yang ditaklukkan.

Sumber: