Asal Usul Duguk, Legenda Hantu Banyu Penghuni Aliran Sungai Musi Kepahiang
Asal usul Duguk, legenda Hantu Banyu mahluk halus penghuni aliran Sungai Musi Kepahiang--Radarkepahiang.id
Namun, jodoh yang dimaksud bukanlah sembarangan jodoh. Sebab kutukan yang menimpa putra mahkota ini, hanya akan berhasil disembuhkan jika dirinya mendapatkan jodoh dari seorang wanita yang lahir tanpa ari-ari.
Singkat cerita, sesulit apapun untuk menemukan jodoh tersebut, putra mahkota ini tetap berhasil menemukan seorang putri dari kerajaan tetangga yang memenuhi syarat pernikahan tersebut. Namun seiring waktu berjalan, pernikahan ini ternyata tidak bertahan lama dan merekapun ditakdirkan berpisah.
BACA JUGA:Habiskan Dana Rp52,9 Miliar, Begini Progres 32 Proyek Besar di Kepahiang Tahun 2023
Konon ceritanya, sang putri yang merasa tidak tahan dengan bau busuk dan amis di tubuh putra mahkota ini, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri melompat ke aliran Sungai Musi. Nah dari mitos yang beredar, sang putri inilah yang kemudian diyakini menjadi sosok Hantu Banyu alias Duguk
Antu banyu disebut memiliki ciri-ciri berbau busuk dan amis. Masyarakat mempercayai sosok ini muncul saat aliran Sungai Musi mulai pasang atau menjelang Maghrib. Saat sosok Hantu Banyu muncul, diyakini orang-orang yang masih berada di pinggir sungai akan terseret arus dan hanyut.
BACA JUGA:5 Soal Yang Pasti Masuk Dalam Tes Wawancara CPNS Formasi Polsuspas 2023, Pelajari Segera!
Tak sampai di situ saja, Septriani menjelaskan bahwa Hantu Banyu dipercaya akan membawa orang yang hanyut itu tenggelam hingga dasar Sungai Musi dan mengisap sumsum tulang belakangnya. Ketika jasad itu kembali ke permukaan dan ditemukan tim penyelamat, biasanya terdapat lubang bekas isapan sumsum tulang itu di bagian belakang tubuh korban.
Sisi Lain Keberadaan Hantu Banyu di Aliran Sungai Musi
Terlepas dari kisah mengerikan yang beredar dan masih dipercaya oleh masyarakat, cerita Hantu Banyu juga dikaitkan dengan kepentingan ekologis. Sebagian masyarakat menilai bahwa sosok Hantu Banyu yang berbau amis, adalah cerminan sekaligus peringatan untuk masyarakat sekitar aliran Sungai Musi yang kurang menjaga kelestarian alam, khususnya di sepanjang aliran Sungai Musi.
BACA JUGA:Legenda Duguk, Hantu Banyu Penghuni Aliran Sungai Musi Kabupaten Kepahiang yang Kerap Makan Korban
Namun perlu juga diketahui jika banyak juga yang menyebutkan kalau bau busuk yang tercium, bukan semata-mata karena kedatangan Hantu Banyu, melainkan dari limbah dan sampah yang dibuang masyarakat ke aliran Sungai Musi. Jadi, Septriani menyimpulkan dalam jurnalnya, Hantu Banyu bukan hanya mitos menakutkan, tetapi juga sebagai penjaga etika lingkungan bagi manusia dan mahluk penghuni aliran Sungai Musi.
Sumber: