Sempat Viral, Owner Cantik Arisan Bodong di Kepahiang Akhirnya Diburu Polisi

Sempat Viral, Owner Cantik Arisan Bodong di Kepahiang Akhirnya Diburu Polisi

2 Wanita cantik asal Kepahiang yang dilaporkan sebagai terduga pelaku investasi bodong dengan kerugian sekitar 300 jutaan--Istimewah

BACA JUGA:Terkait Penghapusan Tenaga Honorer Tahun 2023, MenPANRB Lakukan Simulasi!

Sebelumnya diberitakan bahwa dua wanita cantik asal Kepahiang, ME dan FR dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana penggelapan arisan dengan nilai yang mencapai hingga ratusan juta rupiah. Bahkan berdasarkan informasi dihimpun Radarkepahiang.id, kedua wanita cantik ini telah melakukan aksi penipuan berkedok arisan bodong terhadap puluhan korban.

 

Saat itu Kanit Pidum, Fredo Ramous membenarkan adanya laporan yang diterima oleh Unit Pidum terkait dugaan penggelapan arisan yang dilayangkan oleh salah satu korbannya. Fredo juga mengatakan kalau laporan tersebut sedang didalami oleh penyidik dan akan segera ditindaklanjuti.

 

"Iya benar, laporannya sudah masuk ke kami. Saat ini laporan tersebut akan kami dalami terlebih dahulu dan akan segera kami tindaklanjuti," ujar Fredo.

BACA JUGA:Gabung Telkomsel, Ini Tarif Terbaru Indihome Berikut Siaran Lengkapnya!

Sementara itu berdasarkan pantauan langsung Radarkepahiang.id, sejumlah korban dari tipudaya ME dan FR ini sudah mulai meradang dan akhirnya memutuskan untuk membuka suara melalui media sosial Facebook. Dengan mencantumkan foto-foto serta sejumlah barang bukti, beberapa korban meminta agar ada kejelasan terkait uang yang sudah terlanjur disetor kepada terduga pelaku melalui media sosial Facebook.

 

Shelli Claressi mengatakan jika sebenarnya dia dan FR, merupakan teman dekat yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Namun hubungan ini mulai retak setelah dirinya ikut 'arisan get duet' yang ditawarkan oleh terduga pelaku FR dan FR yang bertindak sebagai owner dan menjanjikan keuntungan setiap kali korban berinvestasi. 

BACA JUGA:SIMAK! Melalui RUU ASN DPR RI Perjuangkan Nasib Tenaga Honorer

Sempat lancar pada awal penarikan, namun investasi berkedok arisan bodong ini mulai seperti benang kusut saat korban mulai menanamkan uang dengan jumlah yang lebih besar.

 

"Pertama main tanggal 24 Januari dan mulai investasi pada angka Rp4 juta. Memang sempat dapat untung sekitar Rp400 ribu. Karena ada kebutuhan mendesak, jadi saya minta agar uang yang totalnya 4,4 juta itu ditarik. Tapi terduga pelaku FR hanya dikasih 2,4 juta. Artinya masih ada 2 juta lagi yang tersangkut," ujar Shelli.

 

Sumber: