Buntut Video Viral Aksi Bullying Pelajar SMK Kepahiang, Disdikbud dan DPR Provinsi Bengkulu Turun Tangan

Buntut Video Viral Aksi Bullying Pelajar SMK Kepahiang, Disdikbud dan DPR Provinsi Bengkulu Turun Tangan

Kasus video viral pelajar SMK Kepahiang yang berisikan aksi bullying bakal berbuntut panjang.--Tangkapan layar Facebook

RK ONLINE - Selain berproses di Polres Kepahiang Polda Bengkulu, beredarnya video viral aksi bullying pelajar SMK Kepahiang nampaknya akan berbuntut panjang.

 

Beredar luas di media sosial hingga mendadak viral, video aksi penindasan atau bullying terhadap siswi SMK Kepahiang berinisial ZA (16) yang dilakukan siswi berinisial IT (16) ini, menuai sorotan langsung dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan DPR Provinsi Bengkulu.

BACA JUGA:Orang Tua Korban Bullying Pelajar SMK Kepahiang yang Viral Resmi Lapor Polisi, Kapolres: Tindak Lanjuti!

Bahkan untuk meninidaklanjuti video viral pelajar SMK Kepahang ini, Disdikbud Provinsi Bengkulu dan anggota DPRD Provinsi Bengkulu sudah menyusun anggenda dan akan turun tangan langsung datang ke Kabupaten Kepahiang.

 

Seperti yang disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.Ip, MM yang mengatakan, pihaknya akan segera mengagendakan untuk peninjauan ke SMK Kepahiang di mana video viral ini terjadi. Sebab menurut Edwar, perihal bullying ini seharusnya sudah tidak terjadi lagi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

 

"Miris memang kalau masih terjadi juga aksi bully di Kabupaten Kepahiang. Saya beserta anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu akan segera melakukan peninjauan ke sekolah tempat video viral ini terjadi," ujar Edwar, Senin 6 Maret 2023.

BACA JUGA:Terungkap! Penggeledahan Rumah Gusril Mantan Bupati Kaur Ternyata Pasal Senjata Api Rakitan

Bukan hanya itu saja, setelah melihat langsung video viral yang beredar, Edwar mengaku geram dan mengecam aksi bullying yang terjadi di Kabupaten Kepahiang atau pun di luar Kabupaten Kepahiang. 

 

Bahkan Edwar memastikan kalau dirinya tidak akan tinggal diam dengan aksi penindasan ini. Bahkan Edwar Samsi berpendapat kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin aksi serupa akan terulang kembali.

 

Sumber: