Keroyokan Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Keroyokan Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

DOK/RK : RAPAT : Gubernur dan wakil gubernur Bengkulu mengikuti rapat penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa (24/1) malam.--

RK ONLINE - Sebagai bentuk tindaklanjut atas instruksi Presiden Joko Widodo terkait penekanan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di daerah beberapa waktu lalu, semua pihak memiliki peran penting dalam mewujudkan upaya yang ada.

 

 

Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting yang merupakan salah satu program prioritas pemerintah pada tahun 2023 harus dilakukan secara bersama-sama atau kroyokan dari semua pihak terkait serta kontribusi dari seluruh pihak.

 

 

"Penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Namun harus dilakukan secara keroyokan bersama-sama yang melibatkan semua pihak," sampai Rohidin.

 

 

Ia menambahkan, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir angka kemiskinan dan stunting yang ada di wilayah Bengkulu mengalami penurunan yang positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat jika dalam kurun waktu September 2017 hingga September 2022 kemiskinan Bengkulu menurun, walaupun pada September 2020 sempat kembali meningkat menjadi 15,30 persen akibat pandemi Covid-19 dan pada September 2022 dapat kembali ditekan menjadi 14,34 persen.  Dari angka kemiskinan tersebut angka penduduk miskin ekstrem mengalami penurunan dari 74.840 di tahun 2021 menjadi 73.330 pada tahun 2022.

 

 

"Menurut data BPS, pada tahun 2023 ini Bengkulu masuk dalam 10 Provinsi dengan penurunan presentasi angka kemiskinan sebesar 0,28 persen," imbuh Rohidin.

 

Sumber: