Desain TKP Dugaan Pencabulan Santriwati Mendadak Berubah

Desain TKP Dugaan Pencabulan Santriwati Mendadak Berubah

DOK/RK : CEK TKP : Unit PPA Sat Reskrim Polres Kepahiang melakukan cek TKP pada Jumat (9/11) lalu melihat desain ruangan, lokasi terjadinya dugaan pencabulan yang dilakukan oknum pimpinan salah satu Ponpes di Kabupaten Kepahiang.--

BACA JUGA:Santriwati Korban Dugaan Pencabulan Oknum Pimpinan Ponpes Diduga Lebih dari 1

 

Sekedar mengulas, dunia pendidikan kembali digemparkan dengan tejadinya dugaan pencabulan yang terjadi di lingkungan Ponpes. Setelah beberapa bulan lalu hal ini terjadi di daerah pulau jawa, yang dilakukan oknum guru terhadap beberapa santriwatinya. Sekarang, perbuatan bejat itu terjadi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

 

Terduga pelakunya adalah oknum pimpinan salah satu Ponpes di Kabupaten Kepahiang, korbannya santriwatinya sendiri. Tidak hanya sekali, perbuatan itu diduga dilakukan dua kali dalam dua hari (Berturut-turut), membuat korban berontak dan memilih kabur dari pesantren, pulang ke rumah orangtuanya di Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang.

 

Kejadian dugaan pencabulan ini terjadi pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2022, di ruangan yang di dalamnya terdapat kamar di lingkungan salah satu Ponpes. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap korban, modus terduga pelaku mengiming - iminginya mengabdi atau menjadi karyawan di Ponpes tersebut dengan imbalan gaji yang cukup besar.

 

Bagaimana kronologisnya? Kejadian dugaan pencabulan yang dilakukan terduga pelaku, berawal ketika korban piket bersih-bersih kantor. Kesempatan ini dimanfaatkan terduga pelaku memanggil korban untuk masuk ke ruangan atau TKP.

 

Pencabulan dilakukan terduga pelaku dengan cara menindih korban. Kemudian korban diminta supaya memegang bagian sensitif terduga pelaku, sebaliknya terduga pun memegang bagian sensitif korban. Menurut kepolisian, kasus ini belum sampai ke persetubuhan. Pakaian korban belum sempat terbuka, karena korban melawan. Kejadian kedua, sama dengan modus kejadian pertama. Kedua kejadian dugaan pencabulan tersebut terjadi menjelang magrib.

 

Mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh, korban kabur dari Ponpes, pulang ke rumah orangtuanya. Lantaran tidak datang lagi ke sekolah, pihak Ponpes disebutkan pernah mengunjungi orangtua korban, meminta supaya korban kembali bersekolah. Selain itu pihak Ponpes juga minta agar kejadian yang telah terjadi di lingkungan Ponpes tersebut tidak tersebar. Tetapi orangtua dan pihak keluarga yang mendengarkan cerita korban, memilih untuk melaporkan ke Mapolres Kepahiang.

 

 

Sumber: