Desain TKP Dugaan Pencabulan Santriwati Mendadak Berubah

Desain TKP Dugaan Pencabulan Santriwati Mendadak Berubah

DOK/RK : CEK TKP : Unit PPA Sat Reskrim Polres Kepahiang melakukan cek TKP pada Jumat (9/11) lalu melihat desain ruangan, lokasi terjadinya dugaan pencabulan yang dilakukan oknum pimpinan salah satu Ponpes di Kabupaten Kepahiang.--

DPPKBP3A Prioritaskan Pendidikan Korban

 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kepahiang bersama Ormas Perempuan, mendampingi pemulihan psikologis terhadap santriwati yang diduga menjadi korban kasus asusila.

 

Kadis DPPKBP3A Kabupaten Kepahiang, Linda Rospita, MH pada Minggu (11/12) kemarin mengatakan, pendampingan yang diberikan dari pihaknya adalah pemulihan psikis.

 

Tidak sebatas itu, dijelaskan Linda, Pemerintah Kabupaten Kepahiang akan hadir memenuhi hak korban untuk tetap melanjutkan sekolah. Karena diketahui sebelumnya santriwati yang masih duduk di bangku sekolah setara sekolah menengah atas itu, tidak ingin sekolah lagi usai mendapatkan dugaan perlakuan tidak senonoh.

 

"Anak ini berhak melanjutkan pendidikan, pendampingan yang kita lakukan tidak hanya pemulihan psikologis tapi agar hak pendidikannya dapat dipenuhi," kata Linda.

 

BACA JUGA:Diimingi Jadi Guru, Santriwati Jadi Korban Dugaan Pencabulan Oknum Pimpinan Ponpes

 

Apa yang menimpa anak sebagai korban dalam perkara ini, menurut Linda, Pemkab Kepahiang akan berupaya agar pendidikannya tidak terputus. Terlebih, tidak lama lagi para pelajar akan menghadapi ujian.

 

"Memang pendampingan ini diutamakan pemulihan psikologis korban karena trauma. Kemudian adalah pendidikan. Kami tegaskan, jangan sampai anak korban kasus seperti ini putus sekolah," ucap Linda.

Sumber: