ANBK SD, Masih Ada Pelajar Kesulitan Gunakan Komputer
DOK/RK : PANTAU : Tim dari Dinas Dikbud Kabupaten Lebong saat memantau pelaksanaan ANBK di SDN 22.--
RK ONLINE - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tingkat SD mulai dilaksanakan mulai Senin (24/10). Salah satu sekolah yang ikut melaksanakan kegiatan tersebut adalah SDN 22 Lebong. Selama dua hari pelaksanaan, tak ada kendala berarti yang terjadi. Hanya saja beberapa pelajar masih mengalami kesulitan dalam mengoprasikan komputer saat mengikuti ANBK.
"Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Jaringan listrik maupun internet tak ada gangguan. Sedikit kendala karena tak semua pelajar mahir daam mengoperasikan komputer. Apalagi untuk mengisi jawabannya harus diketik, jadi kendalanya dari peserta, " kata Kepala SDN 22 Lebong Edi Suhanda, S.Pd.
Ditambahkannya, tahun ini merupakan tahun kedua SDN 22 Lebong mengikuti ANBK. Sesuai dengan ketentuan, maksimal ANBK diikuti oleh 30 peserta dari kelas V. Sementara di SDN 22 pelajar kelas V ada 58 orang. Mereka yang ikut ANBK kemudian ditentukan oleh server Kemendikbudristek.
"Sebelum pelaksanaannya, kami sudah menggelar semacam pelatihan tes setiap minggu yang diikuti oleh seluruh pelajar kelas lima. Namun dalam pelaksanannya hanya diikuti oleh 30 peserta dan ada 5 peserta cadangan, " tambahnya.
Lebih jauh dijelaskannya, sejauh ini SDN 22 belum memiliki gedung laboratorium. Sehingga pelaksanaan ANBK sendiri dilakukan seadanya.
"Meski demikian pelaksanaannya tetap bisa berjalan tanpa kendala, " singkat Edi.
BACA JUGA:ANBK SD Digelar 2 Gelombang
Terpisah, Kabid Pembinaan dan Pendidikan Dinas Dikbud Kabupaten Lebong, Habibi, S.Pd mengatakan pelaksanaan ANBK tingkat SD dilaksanakan dalam 4 gelombang. Untuk satu gelombang, pelaksanannya selama 2 hari. Perhari, ANBK dilaksanakan sebanyak dua sesi. Peserta yang mengikuti adalah pelajar kelas V di masing-masing sekolah.
"Secara teknis satu sekolah maksimal 30 peserta. Jika jumlah pelajar kelas lima kurang dari 30 pelajar, artinya seluruhnya mengikuti semua. Sementara untuk sekolah yang pelajar kelas limanya lebih dari 30 orang, maka yang lain masuk dalam daftar cadangan, " jelas Habibi.
Tahun ini dari 93 SD di Kabupaten Lebong, hanya 91 sekolah yang melaksanakan ANBK. Sementara 2 sekolah lainnya belum memenuhi persyaratan untuk melaksanaan ANBK karena belum memiliki pelajar kelas V.
"Kedua sekolah yang belum melaksanakan ANBK tahun ini adalah SDIT Hidayatullah Air Kopras dan SDIT Al-Azhar Desa Suka Bumi, " demikian Habibi.
Sumber: