BI Bengkulu Ajak Masyarakat Cinta, Bangga dan Paham Rupiah

BI Bengkulu Ajak Masyarakat Cinta, Bangga dan Paham Rupiah

DOK/RK : RUPIAH : BI Benggkulu saat menggelar Festival "Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah" yang digelar di Rumah Makan Pesisir--

RK ONLINE - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Bengkulu mengajak seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk cinta, bangga, dan paham terhadap rupiah. Hal tersebut sebagai wujud warga Indonesia menjunjung tinggi rupiah yang menjadi alat pembayaran. 

"Sebagai warga negara Indonesia ya harus mencintai mata uang sendiri, yakni rupiah," kata Kepala Kanwil BI Bengkulu, Darjana usai membuka Festival Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, Senin (24/10).

Ia memaparkan, cinta rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, dan menjaga dirinya dari kejahatan terkait peredaran atau keberadaan uang palsu. Lalu bangga rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.

"Untuk paham rupiah merupakan wujud kemampuan masyarakat memahami peran rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai kemampuan," papar Darjana.

 

BACA JUGA:Kejar Penyaluran Hibah Keagamaan

 

Disisi lain, dalam perkembangan situasi global, ada ancaman resesi global yang akan melanda pada tahun 2023 mendatang. Hal ini tentunya akan membuat nilai kurs rupiah Indonesia melemah terhadap mata uang asing kususnya dollar asing. Dan moment seperti ini kerap digunakan oleh masyarakat untuk membeli dollar secara besar-besaran dan disimpan.

Akan tetapi, BI Kanwil Bengkulu menegaskan jika aktivitas valuta asing tersebut telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 24/7/PBI/2022 tentang Transaksi di Pasar Valuta Asing, sehingga masyarakat tidak dapat sembarangan menukarkan rupiah ke dollar, karena sudah diatur dan dibatasi. 

"Pembelian valuta asing di Indonesia, telah diatur oleh BI dan masyarakat yang ingin membeli uang dolar akan dibatasi. Hal ini untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas pasar global," ungkap Darjana. 

Walaupun demikian, pihaknya optimis rupiah kedepannya akan kembali menguat dan stabil, mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. 

"Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut berdampak positif pada perkembangan nilai rupiah kita," singkat Darjana. 

Sumber: