DPK Dorong Perpustakaan Terakreditasi dan Menyeluruh
DOK/RK : Perpustakaan Provinsi Bengkulu--
RK ONLINE - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu hingga saat ini terus mendorong perpustakaan dapat terakreditasi dan mengoptimalkan keberadaan perpustakaan secara merata di wilayah Bengkulu.
Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sandi, M.Pd menyampaikan, saat ini pihaknya mendorong mewujudkan pencapaian tentang akreditasi perpustakaan. Terlebih, akreditasi perpustakaan menjadi syarat agar perpustakaan yang ada dapat menghadapi kemajuan zaman dan perkembangan yang terus terjadi. Baik tentang peningkatan pelayanan, koleksi yang dimiliki, hingga sarana prasarana.
"DPK Provinsi Bengkulu saat ini tengah mempersiapkan untuk mendapatkan akreditasi A. Dimana komponen-komponen yang menjadi acuan peningkatan akreditasi baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki, koleksi, sarana prasarana, kerjasama tengah kita persiapkan dan penuhi," kata Meri Sasdi, Kamis (8/9).
Ia menyebut, nantinya ada tim dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang akan melakukan penilaian untuk mendapatkan akreditasi. Setelah dinilai akan dikeluarkan akreditasi perpustakaan.
"Harapan kita diakhir Desember 2022 akreditasi dan penilaian yang dilakukan sudah keluar. Serta kita juga akan resmikan gedung perpustakaan baru sebagai bentuk pelayanan kepada pemustaka, agar lebih nyaman dan lebih baik lagi," sampainya.
BACA JUGA:DPK Dorong Budaya Gemar Membaca
Disisi lain, lanjut Meri, pihaknya juga mendorong keberadaan perpustakaan elektronik (e-Perpus) yang dikenal dengan nama APO BUEK (Aplikasi Orang Bengkulu e-Perpus Provinsi Bengkulu) yang merupakan salah satu layanan perpustakaan saat pemustaka tidak dapat secara langsung datang ke perpustakaan.
"Program ini dapat diakses dimanapun, sebagai bentuk penyesuaian perkembangan teknologi. APO BUEK dapat diakses dimanapun dan kapan selama memiliki jaringan internet," kata Meri Sasdi.
Selain itu, DPK Provinsi Bengkulu juga saat ini terus mendorong dan memaksimalkan program perpustakaan berbasis inklusi sosial yang merupakan program nasional. Serta menjadi salah satu program gubernur Bengkulu terkait transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan satu desa/kelurahan memiliki satu perpustakaan.
"Program ini terus berjalan, berproses dan berprogres hingga saat ini. Kita akan menyelesaikan regulasinya terkait Peraturan bupati/walikota hingga ke desa, sehingga alokasi dana desa bisa mensupport keberadaan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial," sampai Meri Sasdi.
Pihaknya menargetkan dan mendorong agar seluruh desa dan kelurahan di Provinsi Bengkulu dapat memiliki perpustakaan berbasis inklusi sosial, yakni perpustakaan yang memberikan dampak atau memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensi daerah dan perpustakaan menjadi pusat dari kegiatan masyarakat.
"Kita targetkan semua desa/keluarahan di Provinsi Bengkulu dapat memiliki perpustakaan yang berbasis inklusi sosial," demikian Meri Sasdi.
Sumber: