Hingga Kemarin Terdata 5.316 KK Terdampak Banjir

Hingga Kemarin Terdata 5.316 KK Terdampak Banjir

DOK/RK : BANJIR : Banjir yang melanda Kota Bengkulu--

RK ONLINE - Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu per 1 September 2022 pukul 08.00 WIB  tercatat ada sebanyak 5.316 Kepala Keluarga (KK) di Provinsi Bengkulu terdampak bencana banjir akibat curah hujan tinggi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan, SE, MM menyampaikan dari hasil yang diterima pihaknya yang disampaikan dari kabupaten/kota hingga Kamis (1/9) pagi ada 6  kabupaten (Seluma, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Kaur, Mukomuko, dan Rejang Lebong) dan 1 kota (Kota Bengkulu) yang terdampak banjir ataupun bencana lainnya seperti pohon tumbang ataupun tanah longsor.  "Hari ini (kemarin, red) sudah ada 7 wilayah dengan jumlah 5.316 kepala keluarga yang terdata terdampak banjir," ungkap Jadiliwan. 

Dari total 5.316 KK tersebut, tersebar di Kota Bengkulu sebanyak 1.970 KK yang terdampak, Kabupaten Seluma 1.019 KK, Bengkulu Tengah 573 KK, Mukomuko 262 KK, sedangkan Kaur belum ada. Lalu di Bengkulu Utara sebanyak 1.492 KK yang terdampak bencana banjir. 

Selain banjir, terdapat bencana tanah longsor yang terjadi di beberapa titik. Sedangkan untuk dampak infrastruktur yakni jalan dan jembatan rusak atau terputus seperti gantung di Desa Talang Baru dan jembatan di Tanjung Agung Palik Kabupaten Bengkulu Utara, jembatan gantung kayu manis Kabupaten Rejang Lebong terputus, serta jembatan Kemuning dan jembatan Matan Kabupaten Seluma. 

 

BACA JUGA:Dampak Banjir, Sekretariat DPRD Provinsi Inventarisir Dokumen

 

Jaduliwan menambahkan,  jumlah KK yang terdampak yang masuk dalam data pihaknya tersebut masih bersifat sementara, karena sampai dengan saat ini BPBD kabupaten/kota masih terus melakukan pendataan termasuk kerugian yang disebabkan dari bencana yang sudah terjadi tiga hari ini.  "Saat ini seluruh BPBD kabupaten dan kota sudah saya suruh untuk mendata dengan detail korban maupun kerugian akibat banjir," ujarnya. 

Beberapa upaya penanganan banjir ini telah dilakukan pihaknya, diantaranya pendirian posko di beberapa titik terjadi bencana, distribusi bantuan, dan evakuasi korban. Disamping itu juga telah melakukan pendataan kebutuhan warga yang terdampak bencana. Seperti kebutuhan pokok, peralatan kebersihan, dan dapur umum. “Kita sudah mendirikan posko-posko di daerah hingga menyediakan kebutuhan korban terdampak. Juga kita menghimbau agar warga tetap waspada, mengingat kondisi cuaca masih berpotensi hujan," demikian Jadiliwan.

 

Sumber: