Akibat Bencana, 12 Infrastruktur Rusak Belum Diperbaiki

Akibat Bencana, 12 Infrastruktur Rusak Belum Diperbaiki

DOK/Net : Ilustrasi Bencana--

RK ONLINE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong mencatat setidaknya ada 12 titik infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana alam yang terjadi sejak 2018 lalu hingga April 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Kalaska BPBD Rejang Lebong Shalahhudin, kemarin (8/8).

Kerusakan infrastruktir tersebut disebabkan oleh berbagai bencana alam yang terjadi. Seperti banjir maupun tanah longsor. Saat ini kerusakan tersebut belum tersentuh perbaikan dan kondisinya saat ini semakin parah.

"Keselurahan terjadi pada lokasi rawan bencana. Terbayak ada diwilayah Lembak karena memang wilayah tersebut sangat rawan terjadi bencana. Sementara sisanya terbagi di beberapa kecamatan, " katanya. 

Lebih jauh dijelaskannya, infrastruktur yang mengalami kerusakan tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Mulai dari  jembatan, jalan, sarana air bersih dan saluran pembuangan atau drainase. Dirincikannya masing-masing jembatan di Trans 25 Desa Pal VII Kecamatan Bermani Ulu Raya, saluran irigasi Desa Tanjung Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu dan saluran irigasi Air Sengak di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Curup. 

Kemudian sarana air bersih dan sanitasi Desa Karang Baru Kecamatan Padang Ulak Tanding, sarana air bersih dan sanitasi Desa Kesambe Lama Kecamatan Curup Timur, pelapis tebing Masjid Al-Ikhlas Desa Kampung Baru Kecamatan Selupu Rejang, pelapis tebing Kantor Lurah Pasar Baru Kecamatan Curup. Selanjutnya, drainase lingkungan Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur dan drainase lingkungan Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Curup. 

"Termasuk jembatan Air Duku Desa Duku Ulu Kecamatan Curup Timur, jembatan Dusun 3 Trans Taktoi Kecamatan Padang Ulak Tanding dan jalan penghubung Desa Tasikmalaya Kecamatan Curup Utara, " tambahnya. 

Shalahudin juga mengatakan saat ini kekwatirannya adalah jika infrastruktur tidak segera diperbaiki kerusakannya akan semakin parah sehingga anggaran yang dibutuhkan semakin besar. Belum lagi mengancam keselamatan masyarakat di sekitar lokasi. Dalam hal ini pihaknya sudah mengusulkan bantuan percepatan pembangunan perbaikan melalui APBN.

"Kami berencana akan mengusulkan bantuan anggaran perbaikan infrastruktur ke pemerintah pusat yakni BNPB mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki, " singkatnya. (cok)

Sumber: