Tak Sempat Mencicipi, Puluhan Ton Jagung Lenyap Terseret Banjir

Tak Sempat Mencicipi, Puluhan Ton Jagung Lenyap Terseret Banjir

RK ONLINE - Meluapnya Sungai Luas yang memicu banjir bandang di Desa Kepahyang - Pulau Panggung Kecamatan Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu belum lama ini, masih menyisahkan kenangan pahit bagi kalangan petani Jagung. Pasalnya meskipun sudah dipanen, puluhan ton Jagung yang sedang dikeringkan, lenyap terbawa luapan arus Sungai Luas hinga tidak tersisa dan menimbulkan kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kades Kepahyang, Aswanto mengungkapkan kalau pihaknya dari Pemerintah Desa (Pemdes) sudah melakukan pendataan dan hasilnya, sebanyak 25 petani merugi dalam musibah banjir ini dengan total kerugian puluhan juta. Dari 25 warga tersebut, Aswanto mengungkapkan kalau ternyata, belum ada satupun yang sempat menikmati hasil panen jagung yang ditanamnya. Sebab saat kejadian, hasil panen lahan kebun jagung tersebut sama sekali belum sempat dinikmati. "Warga kami ini baru saja selesai panen dan masih penjemuran hasil. Ketika sudah kering barulah di bawa pulang ke dusun untuk dijual. Tapi belum sempat dibawa pulang, musibah datang yang kemudian membuat jagung tersebut hanyut dan merugi puluhan juta," ungkap Aswanto. Baca juga : Banjir Bandang Puluhan Ton Jagung Masyarakat Lenyap Total 25 warga yang terdampak berada di Pulau Tengah dan Pemanggahan. Hasil pendataan yang dilakukan Pemdes, sekarang sudah disampaikan kepada pihak Kecamatan Luas supaya bisa diteruskan ke Pemkab Kaur dengan harapan, bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten dan provinsi. "Masyarakat kami inikan belum sama sekali mendapatkan hasil. Jadi kami minta supaya Pemkab Kaur atau Pemprov Bengkulu bisa turun tangan untuk mengatasinya. Sekali lagi kami minta supaya adanya perhatian atau tindak lanjut dari pemerintah terhadap warga kami yang mendapatkan musibah ini," harap Aswanto. Sementara itu, Febri warga Desa Bagun Jiwa mengungkapkan, dirinya melihat seluruh masyarakat Kecamatan Luas yang melakukan penanaman jagung terdampak. Untuk wilayah atau lokasi perkebunan di Sawah Lembak (nama lokasi, red) dipastikan gagal panen akibat musibah banjir bandang ini. Sebab tanaman jagung yang hampir memasuki masa panen tersebut, semuannya hanyut terseret arus. "Mungkin masyarakat yang menanam se Kecamatan Luas terdampak. Bahkan untuk di Sawah Lembak Sendiri dipastikan gagal panen. Karena hamparan tanaman yang luas, seluruhnya hancur padahal tidak menunggu lama lagi masyarakat akan melakukan pemnenan. Jadi tidak lain kepada pemerintah supaya bisa turun dan melihat langsung kondisi masyarakat, selain itu pemerintah juga bisa memberikan tindaklnjutnya untuk meringankan beban masyarakat yang merugi," demikian Febri. Pewarta : Efran Antoni

Sumber: