Pembelian Gas Elpiji 3 Kg Wajib Barcode Belum Bisa Diterapkan, Ini Alasan Disperkop UKM Kepahiang

Selasa 26-03-2024,14:09 WIB
Reporter : Jimmy Mayhendra
Editor : Hendika

Kendati demikian, adanya indikasi Gas Elpiji 3 Kg yang diduga ditimbun oleh oknum tertentu ini, membuat masyarakat Kepahiang kian kesulitan untuk mendapatkannya.

BACA JUGA:Jangan Sembarangan, Mengkonsumsi Buah Manggis Ternyata Bisa Menyebabkan Penyakit Ini!

Terkait hal ini Jan Dalos menilai kalau tidak menutup kemungkinan, ada oknum tertentu yang melakukan penimbunan Gas Elpiji 3 Kg ini. Hal inilah menurut Jan Dalos yang kemudian berimbas pada masyarakat lain yang tidak kebagian.

"Kalau berkaca dari kejadian sebelumnya, mungkin saja hal ini diakibatkan karena ada yang melakukan penimbunan dengan membeli Gas Elpiji jumlah banyak. Sehingga membuat masyarakat yang lain tidak kebagian," sesalnya.

Meskipun begitu, Jan Dalos memastikan kalau saat ini Pemkab Kepahiang dan juga TPID telah melaksanakan rapat pengendalian inflasi yang salah satunya, membahas soal kelangkaan Gas Melon berikut cara mengatasinya.

BACA JUGA:Jangan Sembarangan, Mengkonsumsi Buah Manggis Ternyata Bisa Menyebabkan Penyakit Ini!

"Kita akan lakukan pengecekan ulang, apa yang sebenarnya terjadi. Namun untuk sementara waktu, kami pastikan jika pendistribusian dari Pertamina tetap stabil," demikian Jan Dalos.

Faktanya, peredaran Gas Elpiji 3 Kg di Kabupaten Kepahiang yang tidak sedang baik-baik saja ini, sering kali membuat masyarakat menjerit. 

Sebab mereka yang harusnya mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg dengan harga murah karena subsidi pemerintah ini, malah terpaksa merogoh kantong lebih dalam untuk mendapatkan Gas Melon dari tangan oknum pengecer yang biasanya, mencoba mengambil keuntungan lebih dengan menjualnya di atas HET yang sudah ditetapkan pemerintah.

BACA JUGA:Soal Isu Pemilu Diulang, Cawapres Terpilih: Gimana Kalau Jagoannya Kalah, Minta Diulang Lagi

"Semua ini juga terjadi tidak terlepas dari ulah oknum pemilik pangkalan Gas Elpiji 3 Kg itu sendiri. Karena sering terjadi dan ditemukan jika Gas Melon yang disalurkan agen tersebut, dijual kembali oleh oknum pangkalan kepada pengecer dengan jumlah besar dan diangkut menggunakan mobil. Tujuannya tidak lain ialah, untuk mendapatkan keuntungan lebih karena bisa dijual di atas HET. Imbasnya kami masyarakat," beber HW, salah satu warga Desa Permu Bawah.

Kategori :