Tapi lamunanku mendadak pecah, Nadia berteriak kencang "PULANG!!!,". Tapi saat itu juga Nadia mendadak mematung lalu terjatuh.
Selang beberapa saat kemudian, Nadia sadarkan diri lalu menangis terisak-isak. Spontan kami memberinya minum dan menenangkannya. Lalu kami memutuskan dengan nekat untuk melanjutkan perjalanan kami menuju pelataran di mana tempat kami bermalam sebelumnya.
Setelah melalui berbagai rintangan, akhirnya tibalah kami di pelataran. Di sin kami anggota laki laki memutuskan untuk tidak tidur sambil menjaga anggota perempuan karena khawatir terhadap hal-hal yang tidak di inginkan kembali terjadi. Namun beruntungnya kami, malam terakhir di Gunung Dempo Pagaralam, berjalan aman tanpa ada rintangan apapun. Sehingga pagi-pagi sekali, saya dan teman-teman langsung memutuskan untuk turun dan kembali ke base camp dan pulang ke rumah masing-masing.
BACA JUGA:Salah Satunya Penampakan Kuntilanak, Misteri dan Cerita Horor di Tempat Wisata Terkenal Indonesia
Tapi perlu diketahui kalau saat berjaga dimalam terakhir kami di pelataran Gunung Dempo Pagaralam, aku yang menyadari kesalahan apa yang sudah diperbuat, langsung mengingatkan tim untuk tidak pernah melakukan hal-hal yang tidak senonoh lagi.
Selain itu saya sendiri sudah memendam sepenggal pengalaman ini sejak lama sekali dan baru saat ini, aku memilih menuangkan cerita pendakian kami ke dalam tulisan ini, untuk dijadikan pelajaran bagi para pendaki gunung lainnya.