Kerugian 300 Jutaan, Arisan Bodong Kembali Makan Korban, 2 Wanita Cantik Asal Kepahiang Dilaporkan!
RK ONLINE - Tindak pidana kejahatan berkedok arisan bodong kembali makan korban di Kabupaten Kepahiang. Kali ini 2 wanita cantik asal Kepahiang, ME dan FR dilaporkan ke polisi atas dugaan tindak pidana penggelapan berkedok arisan bodong.
BACA JUGA:'Kicauan' Tersangka OTT ASN Kepahiang Sebut Dirinya Hanya Suruan, Ini Terduga Aktor Utamanya?
Memakan korban hingga puluhan orang, arisan bodong yang diduga dilakukan oleh 2 wanita cantik asal Kepahiang ini sudah menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kapolres Kepahiang, Polda Bengkulu, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kasat Reskrim, Iptu. Doni Juniansyah, SM didampingi Kanit Pidum, Ipda. Fredo Ramous, S.Sos membenarkan informasi ini.
Dia mengatakan jika kasus dugaan arisan bodong dengan total kerugian sekitar Rp 300 jutaan ini sudah dilaporkan korban dan diterima Unit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang.
"Laporannya sudah masuk dan kami terima. Saat ini laporan tersebut sedang kami dalami terlebih dahulu dan akan segera kami tindak lanjuti," terang Fredo.
BACA JUGA:Comot Foto di Facebook, Pelajar Kepahiang Open BO Pakai Identitas Teman
Sementara itu sejumlah korban arisan bodong dengan terduga pelaku ME dan FR ini, sudah mulai meradang dan sampai akhirnya memilih untuk buka suara melalui media sosial Facebook.
Dengan mencantumkan foto-foto serta sejumlah bukti lainnya, beberapa korban meminta 2 wanita cantik asal Kepahiang ini agar segera memberikan kejelasan terkait uang yang sudah terlanjur mereka setorkan kepada terduga pelaku.
Shelli Claressi, salah satu korban yang dikonfirmasi menjelaskan jika sebenarnya, dia dan FR merupakan teman dekat yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri. Namun hubungan baik ini mulai memburuk, setelah dirinya ikut 'Arisan Get Duet' ditawarkan oleh FR yang ternyata arisan bodong.
Saat itu FR yang bertindak sebagai owner menjanjikan keuntungan setiap kali korban berinvestasi. Sempat lancar pada awal penarikan, namun investasi ini mulai seperti benang kusut saat korban mulai menanamkan uang dengan jumlah yang lebih besar.