Di sekitar makam yang menjadi lokasi praktik pesugihan ini, terdapat banyak kamar-kamar yang disewakan oleh warga sekitar yang dapat digunakan. Di dalam kamar tersebut, pasangan bukan suami istri ini kemudian dituntun membacakan mantra-mantra khusus baru kemudian, melakukan hubungan ranjang bersama wanita lain yang diharuskan bukan istri sendiri.
Konon kabarnya, setelah membacakan mantra tersebut, hasrat pelaku pesugihan Gunung Kemukus untuk melakukan hubungan ranjang dengan lawan jenis di tempat ini, semakin membara dan tidak seperti lhasrat hubungan ranjang antara suami dan istri sah. Seolah-olah orang yang sedang kerasukan, pria dan wanita lain yang sudah menggebu-gebu ini dan sepakat melakukan pesugihan ini kemudian langsung melakukan hubungan ranjang.
Setelah ritual inti yakni ritual hubungan ranjang ini selesai, barulah kemudian pelaku pesugihan Gunung Kemukus disarankan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.
Banyak yang percaya jika Pesugihan Gunung Kemukus ini, memang tidak meminta tumbal nyawa manusia seperti tempat pesugihan meminta kekayaan lainnya. Namun di sini yang menjadi tumbal dari ritual pesugihan ini adalah kehormatan dan kenikmatan dalam melakukan hubungan ranjang terhadap orang yang bukan merupakan pasangan sah itu sendiri.
BACA JUGA:2 Tahun Beraksi, Pengedar Oli Palsu Sudah Punya Pelanggan Tetap dan Berpenghasilan Ratusan Juta
Namun perlu diketahui jika apapun bentuknya dan apapun alasannya, semua ritual pesugihan sangatlah tidak dibenarkan. Selain merupakan perbuatan dosa besar dan dilarang oleh agama, semua yang didapatkan melalui pesugihan juga tidak berkah dan hanya bersifat sementara.