Disway banner

Di SPBU Kosong, Harga BBM Eceran di Kepahiang Meledak Hingga Segini!

Di SPBU Kosong, Harga BBM Eceran di Kepahiang Meledak Hingga Segini!

Di SPBU Kosong, Harga BBM Eceran di Kepahiang Meledak Hingga Segini!--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Beberapa hari terakhir, stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lebih cepat habis dari biasanya, keterlambatan distribusi BBM dari Pertamina juga menjadi penyebabnya. Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Kabupaten Kepahiang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan kelangkaan BBM ditingkat eceran.

BACA JUGA:Antrean Kendaraan Masih Panjang, SPBU di Kepahiang Lakukan Pembatasan Pembelian BBM

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Siap Hadapi Gugatan ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama yang Dipecat!

Akibat kondisi ini, harga BBM eceran jenis Pertalite melonjak tajam hingga mencapai Rp15.000 per liter hingga Rp18.000 per liternya, padahal harga eceran tertinggi Pertalite adalah Rp10.000 per liternya. Kenaikan harga ditingkat eceran menjadi topik hangat dikalangan warga.

 

Sebelumnya, harga BBM eceran jenis Pertalite hanya dikisaran Rp12.000 hingga Rp13.000 per liter. Kini, para pedagang menaikkan harga menjadi Rp15.000 per liter dengan alasan sulitnya memperoleh stok akibat antrean panjang di SPBU.

BACA JUGA:Resmi Dipecat, ASN Kepahiang Pelaku Penistaan Agama Ajukan Gugatan

BACA JUGA:WD Rp200 Ribu Langsung Cair, Buruan Gunakan Game Penghasil Saldo DANA Ini

"Harganya sudah Rp15.000 per liter, kami juga kesulitan dapatnya di SPBU," ungkap Ridwan (62) salah satu pedagang eceran BBM di Kelurahan Dusun Kepahiang Selasa 11 November 2025.

 

Ridwan mengakui, baru menaikkan harga sehari sebelumnya karena stok di SPBU menipis dan dirinya harus antre berjam-jam untuk mendapatkan pasokan.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Beri Sinyal Mutasi Besar-besaran, 3 Besar Lelang JPTP Sudah Keluar!

BACA JUGA:Bupati Kepahiang Pimpin Upacara Hari Pahlawan, Ajak Masyarakat Lanjutkan Semangat Perjuangan!

"Antrean panjang, kadang antre dua jam, tapi pas giliran saya malah habis. Kalau tidak dinaikkan harganya ya rugi," ujar Ridwan.

Sumber: