Harga Kopi Naik Rp 63 Ribu, Petani Kopi Lampung Pilih Langkah Ini Untuk Antisipasi Merugi
Di tengah harga kopi naik makin tinggi, petani kopi Indonesia khususnya petani kopi Lampung punya cara agar tidak merugi.--Istimewah
Radarkepahiang.id - Anjloknya harga kopi pada awal Juli 2024 lalu, sempat membuat petani kopi Indonesia shock. Tanpa terkecuali petani kopi Kepahiang, Bengkulu dan petani kopi Lampung Barat, Provinsi Lampung.
Harga kopi yang saat itu hampir menyentuh angka Rp 70 ribu perkilo, secara mendadak turun drastis hingga anjlok pecah dari angka Rp 50 ribu perkilo. Tentu saja turunnya harga kopi Indonesia waktu itu, membuat harapan sebagian petani kopi ikut mendadak sirna.
BACA JUGA:Seharusnya Harga Kopi Sudah Pecah Rp 50 Ribu, Ternyata Ini Alasannya!
BACA JUGA:Petani Kopi Jangan Terkecoh, Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini Naik Lagi!
Tapi harapan petani kopi tersebut secara perlahan kembali menguat sejak awal Agustus 2024 lalu. Kabar gembira tentang harga kopi yang merangkak naik, membuat sebagian petani kopi Indonesia kembali memiliki semangat yang tinggi.
Karena dari yang sebelumnya turun di bawah Rp 50 ribu perkilo, secara perlahan harga kopi naik lagi dan saat ini, sudah menyentuh angka Rp 61 ribu - Rp 63 ribu perkilo. Namun di tengah harga kopi yang kembali melejit ini, petani kopi Indonesia khususnya petani kopi Lampung Barat ternyata memiliki cara tersendiri untuk mengantisipasi agar tidak merugi.
BACA JUGA:Info Penting Pendaftaran Peserta Seleksi PPPK 2024, Tenaga Honorer Harap Bersabar!
BACA JUGA:Gaji Mulai Rp 7,1 Juta - Rp 9,3 Juta, Ini Formasi Seleksi CPNS BNN Berikut Kualifikasinya
Seperti dikutip dari Medialampung.disway.id, salah satu petani kopi Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat, Epril mengatakan jika dirinya memilih untuk tidak menunggu harga kopi yang jauh lebih mahal lagi. Dengan harga kopi Rp 61 ribu - Rp 63 ribu ini, dirinya sudah memutuskan untuk menjualkan seluruh hasil panen kopi yang diperolehnya pada musim panen kopi tahun 2024 ini.
"Saya yakin harga kopi masih akan naik lagi, tapi saya pilih dan sengaja jual saat harga kopi masih Rp 61 ribu ini. Sebab naik turun harga kopi ini tidak bisa diprediksi. Lebih baik saya terkejut ada kenaikan harga kopi lagi dari pada saya harus terkejut karena terjadi penurunan," katanya.
Sumber: